Agam–Mendapat kabar meninggalnya pencipta lagu minang legendaris Satayu, Bupati Agam, Dr. H. Indra Catri langsung mendatangi rumah duka, sembari memanjatkan do’a untuk almarhum. Ia menyampaikan belasungkawa mendalam atas berpulangnya tokoh seniman karismatik itu.
Kehilangan putra terbaik, Syahrul Tarun Yusuf (Satayu) sang Maestro dari Kabupaten Agam, berpulang ke rahmatullah, Senin (29/6) sekitar pukul 05.45 WIB, di kediamannya Nagari Balingka, Kecamatan IV Koto.
Indra Catri menyebutkan, sosok Satayu merupakan tokoh yang melegenda, karena berbagai karya seninya sangat luar biasa. Bahkan karyanya membawa nama Kabupaten Agam ke kancah Internasional, tidak hanya melalui lagunya yang spesifik dan pas dengan kondisi daerah, tapi ketokohan Satayu sebagai seorang seniman, sangat disegani.
“Satayu bagi saya tidak sekedar seorang seniman maestro, tetapi juga sudah dianggap sebagai seorang tokoh karismatik dan mamak kanduang,” ujarnya.
Bahkan Indra Catri berupaya akan tetap membuat sebuah galeri atau museum guna mengenang karya almarhum. Untuk itu, ia minta keluarga dan nagari agar dapat menyediakan tanah, karena niat ini sudah dicita-citakan sejak 2018 sewaktu acara Galeri Satayu.
“Kita lestarikan, pelihara dan hargai aset atau karya almarhum, karena karya beliau bukan karya sembarangan. Saya pernah mempelajari karyanya, kalau orang tidak pernah belajar adat, petatah petitih, mengaji, maka tidak akan bisa membuat karya seperti Satayu,” sebutnya.
Menurutnya, bukan sekedar bakat dan talenta yang bisa menghasikan karya luar biasa ini, tetapi juga memiliki basic dan ilmu pengetahuan yang cukup dalam di bidang agama, adat dan pengalaman.
“Semoga almarhum ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah SWT, serta karya-karyanya bermanfaat bagi kita semua dan selalu menjadi sumber inspirasi,” ulas Indra Catri.
Aji
Discussion about this post