Blitar – Dandim 0808/Blitar Letkol Inf Kris Bianto, SE beserta Forpimda melaksanakan peresmian Launching Pondok Pesantren Mambaus Sholikin Il bertempat di Pondok Pesantren Mambaus Sholikin Il Jl. KH. Misbahudin Ahmad Dsn. Sumber Suko Ds. sumber Kec. Sanankulon Kab. Blitar, Sabtu (27/06/2020).
Untuk mempersiapkan Launching Pondok Pesantren Mambaus Sholikin Il, pihak pondok pesantren telah menyiapkan sarana penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran covid-19, mulai dari fasilitas pengecekan suhu badan, tempat cuci tangan, penyemprotan disinfektan, penyediaan hand sanitizer dan tempat inap sementara bagi santri nantinya kalau sakit.
Dandim 0808/Blitar Letkol Inf Kris Bianto, SE saat ditemui mengatakan bahwa kegiatan Launching Pondok Pesantren Mamubaus Sholikin II ini kita harus punya perasaan yang sama baik TNI-Polri maupun Pemerintah dengan masyarakat untuk sama-sama berbuat bagaimana kita mencegah penyebaran covid 19.
Saya harap pondok pesantren benar-benar mampu menyiapkan dirinya untuk menerima santrinya kembali beraktivitas dalam artian bebas dari konflik. Pemerintah menginginkan masyarakat produktif tetapi dapat terhindar dari penyebaran covid-19 itu yang diharapkan dan saya berharap pagi ini kami sudah melihat elemen dari protokol kesehatan disiapkan oleh pondok pesantren ini cukup baik, kami juga mengapresiasi elemen dari protokol kesehatan dimulai dari personilnya yang ada di pondok pesantren
Lanjut Dandim 0808/Blitar juga menambahkan dengan adanya Louncing Pondok pesantren Mambaus Sholikin II tersebut bertujuan untuk mendorong para santri yang akan kembali menuntut ilmu dimasa New normal ini mampu menghadapi bencana pandemi Covid-19 serta kesadaran kepada para santri terkait kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi tatanan baru kebiasaan baru yang namanya new normal tatanan baru kebiasaan baru yang lebih produktif dan aman bebas dari virus di semua sektor di semua bidang kita bentuk kampung tangguh sehingga nantinya pesantren yang siap secara mandiri menatap masa depan yang lebih baik, ujarnya (Ritha)
Discussion about this post