Batang Anai — Iptu Aurman, Kapolsek Batang Anai, Padang Pariaman, Sumatera Barat mengemukakan suka dukanya sebagai kapolsek di daerah paling selatan di Kabupaten Padang Pariaman ini, sewaktu bincang-bincang santai dengan awak media, Rabu (17/6) di ruangannya.
Kendati baru mengemban tugas sebagai Kapolsek Batang Anai sejak Maret silam. Namun dia mengakui keheterogenan masyarakat di kecamatan yang berbatasan dengan Kota Padang tersebut.
“Ibarat Jakarta, Batang Anai adalah Tangerangnya,” ujarnya mengawali perbincangan dengan media.
Pria asal Koto Bangko, Sungai Geringging ini mengakui tingkat kriminal di Batang Anai cukup tinggi. Meski begitu, dalam proses penegakan hukum atau menyelenggarakan harkamtibmas, dirinya senantiasa menetapkan beberapa tingkatan, yakni secara persuasif, preemtif, preventif dan terakhir represif.
“Banyak suka duka kita lalui di Batang Anai ini. Dari total anggota hanya 28 personil termasuk saya, dibanding dengan luas wilayah dan tingkat kriminal yang tinggi. Di situ kita menerapkan 4 poin tadi dalam menjaga harkamtibmas,” sebut alumni Secapa angkatan 2014 ini.
Apalagi dengan adanya pembangunan jalan tol dengan penlok pertama berada di Batang Anai ini, cetusnya.
“Sekarang soal pembangunan tol, ada masalah pemortalan jalan yang dilakukan warga setempat, sehingga menutup akses masuk bagi perusahaan-perusahaan subkon penyelenggara pembangunan untuk melakukan aktifitas. Itu karena kami tidak diberitahukan dari awal. Nah, pas sudah bermasalah, baru kita diajak. Makanya itulah gunanya kita di Minang ini saling menghargai,” ujar mantan Kanit Lantas Polres Kota Payakumbuh yang 13 tahun dibesarkan di Reskrim.
Sementara untuk kriminal, kata Aurman lagi. perbuatan kriminal yang banyak adalah curat dengan sasaran handphone android. “Kriminal yang banyak sejak saya di sini itu, curat, baru curas. Sasaran curat itu handphone,” terangnya lagi.
Aurman berharap dan menghimbau agar warga Batang Anai dapat menjaga keamanan dan ketertiban lingkungannya masing-masing. “Kepada masyarakat janganlah kita bikin keributan. Usahakan jaga lingkungan kita masing-masing. Silahkan berusaha untuk mencukupi kebutuhan hidup kita. Tapi jangan sampai ada kaca yang pecah dan darah yang tertumpah,” tegas Aurman mengakhiri.
Discussion about this post