Agam—Melanjutkan agenda kunjungan kerja anggota DPRD Agam Dapil I ke daerah pemilihan masing-masing, Jumat,(12/6), sebanyak 8 dari 9 orang anggota DPRD Agam berdialog dengan jajaran pemerintah nagari dan tokoh masyarakat Tanjung Mutiara di aula kantor camat di Tiku.
Kunjungan kerja memanfaatkan masa reses persidangan II tahun 2020 itu dipimpin wakil ketua PDRD Agam Marga Indra Putra didampingi Nesi Harmita, Gema Syaputra, Antonis, Asnidar, Epi Suardi, Syafrizal dan Joni Putra, dan diterima oleh Camat Tanjung Mutiara Hidayattul Taufid, Kapolsek Iptu. Muswar Hamidi, SE, MH, di kantor Camat Tanjung Mutiara. Reses ini banyak mendapat masukan dan aspirasi masyarakat terkait dengan berbagai masalah yang terjadi beberapa waktu belakangan.
Wakil ketua DPRD Agam Marga Indra Putra menyebutkan, kunker yang digelar memanfaatkan masa reses persidangan II tahun 2020, sekaligus sebagai ajang silaturrahmi bagi para anggota dewan yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) I kabupaten Agam, yakni Lubukbasung dan Tanjung Mutiara.
Beberapa aspirasi yang disampaikan, diantaranya oleh walinagari Tiku Utara, terkait dngan perbaikan jalan Durian Kapeh, dana BLT dan kegiatan pembangunan lain yang diharapkan bisa terealisasi tahun ini dalam perubahan anggaran.
Dalam moment dialog itu, persoalan dana bantuan langsung tunai (BLT) dampak penanganan pandemi covid-19 menjadi masalah umum yang terjadi di 3 nagari di kecamatan Tanjung Mutiara, termasuk pembangunan sarana jembatan Pasie Paneh yang hingga kini tak jelas wujudnya, padahal sudah sangat lama diusulkan masyarakat melalui musrenbang.
Masalah serangkaian masalah yang disampaikan masyarakat itu, beberapa anggota dewan merespon secara bergantian, seperti disampaikan Antonis, bahwa terkait kegiatan pembangunan pisik dalam APBD 2020 saat ini masih dalam proses pergeseran dan hingga saat ini masih belum ada pembahasan detail terkat dengan program yang direalisasikan atau dibatalkan bersama pemerintah.
Sementara menurut Nesiharmita, terkait jalan di Tiku V Jorong, normalisasi pantai yang berdampak bencana bagi masyarakat di wilayah iut, masih terus diperjuangkan pihaknya ke berbagai lemaga. Sedang menurut Gema Syaputra, terkait pembangunan, saat ini para anggota yang baru bekerja masih belum bisa berbuat banyak, karena kondisi darurat penanganan covid-19 yang masih berlanjut saat ini.
Hal serupa disebutkan Epi Suardi dan Marga Indra Putra, yang meyakinkan bahwa seluruh aspirasi yang disampaikan masyarakat itu sudah ditampung dan akan diperjuangkan secara optimal. Sementara untuk kegiatan pembangunan pisik, masih belum bisa ditanggapi secara lugas, karena saat ini banyak anggaran yang direfocing akibat percepatan penanganan covid-19.
“ Beberapa catatan penting sudah kami himpun dan segera ditindaklanjuti, termasuk data penerima dana BLT yang akan terus dibenahi pemerintah, “ tegas Marga Indra Putra.
Aji
Discussion about this post