Padang Pariaman — Wali Korong Balekok, Kenagarian Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging membantah keras tuduhan pemotongan dana BLT yang dialamatkan kepada dirinya.
Dia memastikan, bahwa dirinya tidak pernah terlibat baik secara langsung ataupun memerintahkan kepada perangkatnya, untuk memungut atau ikut campur memotong dana BLT yang disalurkan kepada masyarakat keluarga penerima manfaat (KPM).
Hal itu dikatakannya Kamis malam (11/6) pada media. “Saya pastikan, dan berani sumpah tidak pernah ikut campur secara langsung, ataupun memerintahkan perangkat saya Zuwar, untuk memotong atau memungut biaya dana BLT yang disalurkan ke masyarakat itu. Apalagi memungut biaya 10 ribu sewaktu menyalurkan beras bantuan korona. Itu tidak benar,” tegasnya.
Dengan demikian, anggota TNI aktif Kodim 0308/Pariaman ini mengingatkan agar masyarakat tidak termakan isu liar yang saat ini menyerang dirinya dan nama baiknya. “Jadi sekali lagi saya tekankan, bahwa saya tidak pernah bersentuhan dengan dana bantuan ini. Baik secara langsung maupun memerintahkan perangkat korong saya,” terangnya lagi.
Lebih jauh, pria yang akrab disapa Aciak Tono ini menjelaskan kepada media. Dirinya sudah dua bulan belakangan ini jarang berada di kantor wali nagari.
“Sejak ada korona ini sudah dua bulan saya jarang datang ke kantor wali nagari. Dan saya pun sudah sampaikan kepada perangkat korong saya, Zuwar apabila terjadi demikian, seperti yang dituduhkan. Memotong dana BLT sebanyak 100 ribu per KK, agar dikembalikan. Sebab bagaimana pun, sebagai wali korong di Balekok tumpuannya itu ke saya, bukan ke Zuwar,” tambahnya pada media dalam sebuah kesempatan Kamis malam (11/6).
Di kesempatan yang sama, Zuwar yang dihubungi melalui ponselnya juga membantah tuduhan yang disematkan kepada dirinya. Dia dituduh telah melakukan pemotongan dana BLT secara langsung ke rumah-rumah warga saat menyalurkan BLT.
“Saya tidak pernah meminta atau memotong dana 100 ribu per KK itu. Yang ada, masyarakat yang menerima bantuan BLT itu yang memberikan untuk uang rokok. Besarannya pun bervariasi, ada yang memberi 20 ribu ada yang 50 ribu, bahkan ada yang saya tolak. Tapi bukan karna saya yang minta-minta,” terangnya. (IDM)
Discussion about this post