Padang Pariaman—Soal Mega Proyek Tarok City, impian Bupati Ali Mukhni, kemungkinan besar yang sekarang terbengkalai, akan menjadi ‘bangkai’. Pasalnya, RTRW salah satu syarat mutlak, belum ada dibahas DPRD Padang Pariaman.
Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman, Rasdianto yang ditemui di ruang kerjanya, Rabu (10/6/2020). Kata Rasdianto, permohonan untuk pembahasan RTRW dari Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni, memang sudah masuk ke Dewan.
“Tetapi naiknya di jalan, tidak di terminal. Sementara muatan sudah penuh. Tentu didahulukan mana yang dahulu,” ujar Rasdianto.
Ungkapan senada juga dikemukan Wakil Ketua Aprinaldi. Semua surat masuk dari eksekutif tentu ada prosesnya. “Inshaa Allah, dalam waktu dekat, dapat dilakukan pembahasan,” ujar putra Kampung Dalam dari Fraksi PAN ini.
Senada dengan itu, Hasan Basri dari Fraksi PKB, mengatakan. Pembahasan RTRW Tarok City, banyak kajian dahulu, tidak dibahas-bahas saja. Dikaji dulu aspek positif dan negatifnya. Tapi percayalah, Dewan tetap akomodir permintaan Bupati Ali Mukhni.
Lagi pula permohonan untuk pembahasan RTRW, naik di jalan, tidak di terminal.
Ditambahkan Hasan Basri, kini Dewan sedang melakukan pembahasan banyak Ranperda. Setelah ini selesai baru dilakukan kajian tentang RTRW, efek positif dan negatifnya. “Mungkin, kami pelajari dulu, kepada Kementerian dan Lembaga Negara lainnya,” ujarnya.
Dijelaskan, untuk pembahasan Ranperda itu, butuh energi dan biaya serta tenaga. Sementara anggaran untuk pembahasan RTRW Tarok City, anggaranya tidak ada pada APBD tahun 2020.
Lain pula komentar Dwiwarman, SH, MH dari Fraksi PPP. Kata Warman, pembahasan RTRW itu, tidak bisa satu RTRW Tarok City saja. Tetapi melengkapi RTRW Kabupaten Padang Pariaman.
“Eh yayai yeh, tidak semudah membalik telapak tangan pekerjaan negara ini. Karena ini, tantangannya penjara. Kalau Dewan salah-salah, dalam membahas, akan banyak yang menuntut Dewan nantinya. Inikan menyangkut Padang Pariaman,” ujar laki-laki yang berdarah waartawan ini.
Ketika disampaikan kepada Dwiwarman, bagaimana dengan anggaran APBD Padang Pariaman yang sudah masuk ke Tarok City. Sementara RTRW, belum ada, itukan adalagi masaalah.
“Jadi banyak hal yang harus dipelajari dulu. Soal dana APBD yang sudah masuk mebangun Tarok City, kami di Dewan tidak perna ada menyutuji anggaran itu. Kita lihat saja nanti, apa yang akan terjadi dengan Tarok City, “Bengkalai, akan menjadi bangkai, apa boleh buat,” ucap Warman dengan nada ceplas ceplosnya, sambil menghirup kopi cino di depannya. (aa)
Discussion about this post