Limapuluh Kota — Ketika kondisi ekonomi negara bahkan dunia saat ini sedang prihatin atas pandemi Covid-19 yang di alami masyarakat Indonesia.
Masyarakat sekitar Luak Bungsu (Kabupaten Limapuluh Kota), merasa prihatin atas sikap dan kebijakan yang telah diambil oleh eksekutif plus legislatif, mengalokasikan mobil dinas baru yang diperuntukan tiga unsur pimpinan dewan.
H. Ilson Cong, tokoh masyarakat dalam bincang-bincang rekan wartawan, menyampaikan, ”Memang hal tersebut tidak menyalahi aturan, tapi banyak pihak sangat pertanyakan sensitifitas pimpinan dewan daerah Kabupaten 50 Kota ini. Di saat masyarakatnya dan aparat pemerintah lainnya sibuk berjuang melawan virus corona dari sisi kesehatan maupun berjuang dalam sisi ekonomi,” ucapnya.
Malah beredarnya, sebut H. Ilson, infomasi bahwa pimpinan dewan saat sedang menikmati mobil dinas barunya, dan banyaknya masyarakat yang beranggapan mereka telah menyakiti hati rakyat yang sedang berjuang melawan covid-19, dan seakan akan tidak merasakan penderitaan masyarakat saat ini.
Menurut tokoh Luak Limopuluah itu, apakah dalam benak tiga pimpinan dewan itu, yang penting bagi mereka, ambo pejabat dan berhak mendapatkan fasilitas, “Apa itu yang tergambar dalam pikiran mereka dengan pengadaan mobil baru ini?” tanyanya.
Bagi masyarakat, silakan saja tapi akan lebih elegan kalau ditungguan saketek lai, ketika Corona ko lah mereda, kalau sudah dianggarkan kan bisa saja disiasati? “Mereka kan bukan orang bodoh,” sebutnya dalam logat minang.
“Tapi kalau hari ini kelihatan dan diperlihatkan sekali arogansi mereka, dan kabarnya ketua dewan Deni Asra lah nyo baok- baok oto tu sapanjang nagari ko, Nauzubilla Minzalik,” ujar sosok kandidat calon pemimpin Limapuluh Kota 2020 mendatang dari Partai Nasdem itu.
Senada dikeluhkan Syawaluddin Ayub, Budayawan juga Ketua LSM AMPERA Indonesia, memaparkan sikap tiga pimpinan dewan tersebut, tidak selaras apa yang pernah diucapkannya, ”Siap menanggung derita demi masyarakat dalam penanggulangan dampak sosial, ekonomi demi bebasnya dari wabah yang mematikan Covid-19 ini,” pungkas Awe, demikian panggilan akrabnya.
Mengapa tidak berkaca kepada sikap Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang yang telah membatalkan pembelian mobil dinas untuk unsur pimpinan. Dana tersebut dialihkan untuk membantu masyarakat yang terdampak virus corona atau Covid-19, sindir Awe.
Sementara, Ketua DPRD Limapuluh Kota, Deni Asra, kepada wartawan, via WhatsApp, menanggapi gonjang ganjing masyarakatnya, “Partamo ambo konfirmasi, terkait fasiltas 3 unit mobil dinas pimpina dewan dibenarkan, yakni Ketua mendapatkan 1 unit kendaraan jenis Fortuner, Wakil ketua 1 mendapatkan 1 unit kendaraan jenis Voxy, dan Wakil ketua 2 mendapatkan 1 unit kendaraan jenis CRV, katanya tanpa beban.
Dipaparkan Deni, “Kronologis pengadaan kendaraan dinas itu silahkan dimintakan proses pengadaannya di Sekwan, bilo kontrak kendaraan dinas tu babuek jo pihak 3, apokah pas Corona ko ado atau sabalum itu. Silahkan caliak tanggalnyo,” Deni mulai beralibi.
Deni berucap, kendaraan dinas ketua lamo yang ambo pakai tu, dalam kondisi yang tidak baik. Mati mendadak atau Jim oto tu lah 2 x. Pas acara resmi pulo. Pas ketiko di Padang, oto tu barasok dan bau hangus di mesin.
“Kami pimpinan hanyo manarimo fasilitas dari daerah. Oto ambo tu tibo lah awal puaso. Sagan mamakainyo. Tapi dek oto Pajero ketua lamo tu lah acok rusak, tapaso ambo pakai juo kini,” kilah Deni.
Sekretaris DPRD Limapuluh Kota, M. Dharma Wijaya, kepada wartawan, terkait gonjang ganjing masyarakat munculnya 3 unit mobil dinas untuk tiga unsur pimpinan DPRD, Deni Asra, Syamsul Mikar dan Wendi Candra, dituduhkan telah menciderai perasaan masyarakatnya di tengah terpaan wabah Corona Virus Desease 2019, “Untuk kendaraan Dinas Pimpinan DPRD sudah dianggarkan pada TA. 2020,” sebut Dharma.
“Selanjutnya pada tanggal 2 Maret kita sudah menandatangani kontrak dengan pihak dealer. Jadi waktu penanda tanganan kontrak pada tgl tersebut, pandemi Covid belum begitu mewabah,”kilahnya. (bbz)
Discussion about this post