Agam—Terkait dengan masalah yang muncul di posko check point lintas batas Agam-Pasaman dalam rangkaian penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Sumatera Barat dalam rangkaian percepatan penanganan covid-19 Tim Badan Kehormatan (BK) DPRD Pasaman, Senin,(18/5) datangi Pemkab.Agam untuk meminta klarifikasi dan penjelasan secara resmi
Dipimpin wakil ketua BK Ahmad Khadafi
Rombongan BK DPRD Pasaman juga didampingi H.Mulyadi, Bustomi, Aprial dari anggota DPRD Pasaman serta sekretariat dewan Desirwan, Asril dan Rully MP, yang langsung disambut oleh Asisten I Sekab.Agam Rahman,S,Ip,MM, didampingi Kasatpol.PP-Damkar Agam Kurniawan Syahputra,Kadishub.Agam Dandi Pribadi, Kalak.BPBD Agam M.Lutfie, Kabag.Tata Pemerintahan Sekab.Agam Hilton,SH,Msi, Kabid.PK. BPBD Agam Yunaidi, dan para personil satgas check point gugus tugas percepatan penanganan covid-19 (GTP2 Covid-19) Agam yang terlibat cek-cok mulut dengan M, oknum anggota DPRD Pasaman.
Asisten I Sekab.Agam Rahman, yang mewakili unsur terkait Pemkab.Agam, mengaku bangga dan salut atas gerak cepat BK DPRD Pasaman menyikapi masalah yang berkembang beberapa waktu lalu.
Hal tersebut dikatakan saat kunjungan BK DPRD Pasaman di ruang pertemuan GTP2 Covid-19 Agam.
Kunjungan BK DPRD Pasaman di sambut baik di Kabupaten Agam, dan dalam moment tersebut, tim GPT2 Covid-19 Agam sangat terbuka menyampaikan kronologis kejadian, yang dijelaskan langsung oleh petugas lapangan yang dikoordinir Syafrizal, Kabid.KL BPBD Agam, bersama 4 personil dari unsur OPD Pemkab.Agam yang terlibat adu mulut dengan oknum anggota DPRD Pasaman itu menjelaskan secara gamblang kejadian dihadapan tim BK DPRD Pasaman dan unsur pimpinan Pemkab. Agam tersebut.
Dikatakan Rahman lagi, kunjungan BK DPRD Pasaman ke kabupaten Agam, sepenuhnya untuk bersilaturrahmi sekaligus mengklarifikasi persoalan yang sempat viral terkait dengan masalah penerapan aturan PSBB di posko check point batas Agam-Pasaman.
Rahman berharap, masalah yang terjadi bisa dicarikan solusi yang baik, sehingga tidak menanggu aktivitas kegiatan yang semakin padat dilalui bersama saat ini, “ jelas semua ada hikmahnya, mudah-mudahan masalah yang terjadi, bisa menjadi catatan pengalaman bagi kita semua. Kita tentu menunggu langkah yang dilakukan DPRD Pasaman terkait dengan masalah yang terjadi di posko check point tersebut, “ jelas Rahman.
Sementara menurut Wakil Ketua BK DPRD Pasaman Ahmad Khadafi usai pertemuan di ruang rapat GTP2 Covid-19 Agam, menjelaskan, kedatangan rombongan BP DPRD Pasaman, sepenuhnya untuk bersilaturrahmi dan berkomunikasi dengan unsur terkait di gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Agam.
Dijelaskan Ahmad Khadafi, pihaknya sesuai instruksi pimpinan dewan, diminta datang ke Lubukbasung untuk mengklarifikasi masalah yang sempat viral yang melibatkan salah satu anggota DPRD Pasaman, klarifikasi dari pihak bersangkutan dan menurut akar persoalan yang akan direkomendasikan pada pimpinan DPRD Pasaman.
Secara khusus Ahmad Khadafi menegaskan, bahwa Agam dan Pasaman “badunsanak” dan silaturrahmi yang terjalin kokoh selama ini takkan terpengaruh oleh kejadian tersebut, “ kami hanya bersilaturrahmi, mencari klarifikasi dan akan menyampaikan rekomendasi pada pimpinan dewan,” jelasnya.
Selanjutnya, menanggapi ancaman M yang akan menuntut pihak yang memposting video tersebut, Ahmad Khadafi meyakinkan, bahwa hal itu justru merupakan ranah personil dan internal M, “ itu menjadi hak dan kewenangan M bersama partai yang bersangkutan. Namun kami berharap, kasus itu bisa selesai secara kekeluargaan”, tutup Ahmad Khadafi lagi.
Aji
Discussion about this post