Agam—PSBB Sumbar, sangat membantu kabupaten Agam dalam menyaring pergerakan carier yang masuk ke Agam, tapi pasar-pasar masih tetap ramai terutama dihari “balai”, termasuk kedisiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan antisipasi covid19 masih harus terus dipacu, karena potensi penyebaran dan pergerakan virus corona itu sama sekali tidak bisa dideteksi.
Menjelang berakhir masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Sumbar tanggal 5 Mei mendatang, kabupaten Agam, hingga Jumat,(1/5) tidak ada warga yang dinyatakan positif terpapar covid19.
Kondisi ini, menurut Bupati Agam Dr.Indra Catri sangat menggembirakan, namun hal itu bukan berarti tanpa ancaman, “Kita tidak boleh lengah dan jumawa,” sebut Indra Catri.
Disebutkan, pergerakan lokal yang terjadi saat ini, benar adanya dan bukan sebagai kabar pertakut karenanya harus diwaspadai bersama oleh masyarakat, seperti Padang Panjang yang tiba-tiba, Jumat,(1/5) harus menghadapi 13 kasus positif hanya dalam tempo yang sangat singkat.
“Menyikapi perkembangan kondisi tersebut, perlu kewaspadaan dan dukungan seluruh pihak, tingkatkan ketaatan dan kepatuhan semua pihak agar pendemi covid19 ini cepat bisa diatasi di negeri ini”, ucap IC.
Sementara ini, contoh lain yang dihadapi GTP2 Covid19 Agam, sedang menghadapi kondisi sulit karena harus mentracking pasien covid positif corona, yang saat ini mengisolasi diri di Padang Tarok, Baso.
“ Mudah-mudahan yang bersangkutan tidak masuk salah satu pasar dan ikut sholat berjamaah selama di Agam. Tidak melanggar peinsip-prinsip physical distancing dalam bergaul dengan keluarga dan tetangga, “ tutur Indra catri lagi.
“ Tolong sama-sama kita diamalkan gerakan Saya Selamatkan Anda, Anda Selamatkan Saya. Ini kunci perang melawan penyebaran virus corona tersebut”.
“Jangan sekali-kali “bagadang hati”, anggap enteng dan takabur. Kata kuncinya disiplin, patuhi anjuran pemerintah dan MUI, kalau tidak terlalu penting jangan keluar rumah apalagi berkumpul bikin hajatan”, harap Bupati Agam Indra Catri.
Aji
Discussion about this post