Agam—Merebaknya pandemi Covid-19, menjadi momok yang sangat menakutkan ditengah-tengah kita. Sampai saat ini belum ditemukan jalan keluar untuk terlepas dari wabah virus covid-19 tersebut. Stay at home sudah diberlakukan jauh-jauh hari, meningkat menjadi PSBB, namun pendemi tersebut belum juga hilang dari wilayah Sumbar, dan Agam Khususnya. Hari Kehari Kasus tersebut semakin mengalami peningkatan.
Dengan masuknya bulan Ramadhan dan jelang Idul Fitri, menjadikan kerisauan tersendiri bagi pemerintah Kabupaten Agam terutama terhadap ketersediaan bahan pangan yang akhir – akhir ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah. Termasuk jaminan ketersediaan stok bawang merah.
Untuk memastikan ketersediaan, Bupati Agam, Dr.Ir.H.Indra catri,MSP Dt.Malako nan putiah, meninjau langsung hasil produksi bawang merah ke Kelompok Tani Maju Jaya, Nagari Parit Panjang Kecamatan Matur.
Bupati Agam memonitoring langsung perkembangan tanaman bawang merah sekaligus panen bersama. Kegiatan tersebut juga dihadiri Kadis pertanian Ir.Arief Restu dan jajaran yang disambut Camat Matur beserta koordinator BPP Kecamatan Matur Aswirzal Zal beserta staff dan penyuluh.
Kelompok Tani yang pernah menghasilkan panen bawang merah basah dengan hasil 48 Ton/Ha ini merupakan salah satu kelompok tani yang mulai dikenal dan sering mendapat kunjungan dari luar daerah.
“Sebagai salah satu komoditas hortikultura yang sangat strategis, ketersediaan bawang merah juga tidak kalah penting bagi masyarakat”, ungkapnya, Sabtu, (25/4).
Didatangi Bupati Agam, Ketua Kelompok Tani Maju Jaya, Raflis melaporkan saat ini sedang dilakukan panen di areal kelompok dengan hasil ubinan 32 Ton/Ha kondisi basah. Dan dalam beberapa hari kedepan, juga akan dilakukan panen secara bergiliran di lahan anggota kelompok.
“Alhamdulillah, produksi kita tetap lancar. Apalagi sekarang harga bawang merah di pasaran mencapai 50 ribu per kilo, yang tentu saja semakin menambah motivasi kami untuk bertani”, ujar Raflis.
Hal tersebut diapresiasi oleh Indra Catri. Disebutkan, meski Covid-19 tengah merebak namun produksi pertanian tidak boleh berhenti. Pertanian dinilai merupakan salah satu garda terdepan dalam mencegah infeksi Covid-19, karena berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat untuk menjaga imunitas tubuh.
Indra Catri juga menginstruksikan penyuluh pertanian untuk tetap mendampingi dan mengawal produksi para petani di lapangan. Adanya musibah wabah virus Covid-19 tidak boleh membuat aktifitas pertanian berhenti.
“Dampingi petani kita untuk tetap mengolah tanah, tetap menanam dan memanen. Karena ketersediaan pangan masyarakat tergantung kepada Bapak dan Ibu petani”, tukasnya.
Bupati Agam juga menghimbau masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dalam upaya mencegah penyebaran virus. Seperti memakai masker, jaga jarak, dan menjaga kebersihan. Termasuk dalam berusaha tani, dan berharap wabah ini segera berlalu.
“Mari selamatkan gizi dan pangan masyarakat dengan tetap bertani. Dan bagi masyarakat, selamatkan hasil produksi petani dengan membeli produk pertanian lokal. Anda selamatkan kami, kami selamatkan anda”, pungkasnya.
Aji
Discussion about this post