SAWAHLUNTO,RI – Memasuki hari pertama pemberlakukan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun beberapa bantuan untuk warga kota ini terdampak Covid-19 belum juga disalurkan.
Sebelumnya Walikota Sawahlunto menginstruksikan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PMD – PPA) Kota Sawahlunto, untuk menyalurkannya Rabu (22/4/2020) agar dapat dimanfaatkan dalam pemberlakukan PSBB dikota ini.
Kepala Dinas Sosial Kepala Dinas Sosial PMD-PPA Kota Sawahlunto, Dedi Syahendry menyatakan belum bisa menyalurkan beberapa bantuan dikarnakan masih belum lengkapnya data penerima berdasarkan data BNBA (By Name By Address).
“ kendalanya data BNBA dari desa ada yang belum masuk. Padahal ini harus buatkan Surat Keputusannya sebelum dibagikan” sebut Dedi.
Bagi kota Sawahlunto terdata bantuan yang akan disalurkan yakni, Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari APBN kepada keluarga-keluarga miskin yang sudah ditetapkan sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Bantuan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) nilainya Rp600 ribu per keluarga per bulan selama 3 bulan dari Kemensos RI kuota Sawahlunto sebanyak 2,272 KK dan BLT dari Pemerintah Provinsi sebesar 600.000 perbulan selama 3 bulan, Sawahlunto mendapat kuota sebanyak 665 KK.
Sebelumnya, Walikota Sawahlunto Deri Asta menyampaikan permintaan maaf kepada warga kota karna keterlambatan penyaluran beberapa bantuan terdampak pandemi Covid-19 akibat keterlambatan data penerima bantuan yang sampai kini belum menuntaskan.
“ ada enam desa lagi yang belum menuntaskan serta memberikan data penerima bantuan untuk warga yang berhak menerima bantuan. Sehingga penyaluran bantuan jadi belum terlaksana sampai saat ini” ungkap Deri saat jumpa pers di balaikota, Selasa (21/4/2020)
Banyak bantuan yang harus disalurkan kepada warga kota Sawahlunto, baik itu dari Kementrian Sosial, dari Pemerintah Propinsi dan pemerintah kota yang terhambat hanya karna data penerima yang belum juga lengkap, tegasnya.(Inv.02)
Discussion about this post