Bukittinggi, R.INVESTIGASI — Untuk memutus rantai pandemi Covid 19, memerlukan informasi sekaligus kesadaran dari seluruh lapisan masyarakat.
Kesadaran itu akan tumbuh apabila masyarakat menerima informasi yang akurat dan valid. Penyampaian informasi itu sebagian besar dilakukan oleh para wartawan melalui medianya masing-masing.
Kapolres Bukittinggi AKBP Iman Pribadi Santoso, S.Ik, menyampaikan hal ini ketika menyerahkan bantuan beberapa jenis bahan pokok kepada wartawan yang selama telah memberikan kibtribusinya mendukung pemerintah untuk memutus ranrai pandemi Covid 19 di Bukittinggi dan sekitarnya khususnya, di halanan Mapolres, Rabu (22/4) tadi.
Menurut Kapolres, program memutus rantai pandemi Covid 19 yang dilaksanakan pemerintah, tidak akan terlaksana dengan baik tanpa dibarengi dengan kesadaran dari masyarakat untuk melaksanakan hidup bersih dan sehat serta menjaga jarak ( social dan phisical distancing).
“Kesadaran masyarakat itu akan bangkit, bila diberikan informasi yang benar secara akurat dan valid”, tegas Iman.
Untuk menciptakannya,tambah Iman, peranan wartawanlah, termasuk untuk masyarakat Bukittinggi dan sekitarnya yang sangat membantu pemerintah untuk mencapai pemutusan rantai pandemi Covid 19, terutama setelah Pembatasan Sosial Berskaka Besar (PSBB) di Sumatera Barat mulai hari ini.
Maka, sebagai bagian dari gerakan yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pemerintah memerangi pandemi Covid 19, Kapolres yang merasakan betul sinerginitas dengan wartawan, Kapolres Bukittinggi menyerahkan beberapa jenis bahan pokok, seperti beras, telur dan gula kepada wartawan yang bertugas di Bukuttinggi dan sekitarnya.
“Jangan hitung nilainya, tapi lihatlah apa yang kami berikan ini sebagai wujud tali asih Polres kepada wartawan yang selalu memberikan informasi kepada masyarakat”, tutur Iman Pribadi Santoso.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bukittinggj, H.Anasrul, S.Sos, atas nama wartawan daerah ini menyampaikan terimkasih atas perhatian dan kepedulian dari Kapolres dan jajarannya, karena nemiliki rasa “sens off” terhadap insan pers karena telah dipandang lebih sebagai mitra.
“Seperti pepatah minang, kurang laweh tapak tangan jo niru kami tampuang”, jawab Anasrul sembari mengajak para wartawan untuk selalu bersemangat sambil tetap menjaga diri agar terhindar dari pandemi Covid 19. (Pon)
Discussion about this post