Pessel, R. Investigasi – Pembagian beras bantuan Covid-19 di Nagari Taratak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Sumatera Barat (Sumbar) Banyak warga yang protes, karena mereka menilai tidak tepat sasaran.
Dihimpun reportaseinvestigasi.com, pada Jumat (17/4/2020) sekitar pukul 16.00 WIB. puluhan warga sontak heboh dihalaman kantor wali nagari Taratak. Dimana, mereka menuntut dan mempertanyakan, kenapa mereka tidak mendapat bantuan beras dampak Covid-19.
Karena menurut mereka, mereka juga berasal dari keluarga yang kurang mampu, apalagi sejak pandemik Covid-19. Sumber ekonomi mereka sudah banyak yang macet. Apalagi mereka para pedagang kecil.
salah seorang warga Marni (40) mengatakan saya juga pantas dapat dan saya masuk kriteria penerimaan bantuan dampak Covid-19, karena saya seorang pedagang kecil,” sebutnya.
Secara terpisah, Ernitina (42) mengatakan, dirinya juga sangat menyesalkan pembagian sembako dampak Covid-19 di kenagariannya. Karena tidak tepat sasaran.
Menurutnya, ada beberapa orang warga yang menerima bantuan tidak pantas menerima. Tapi, mereka mendapatkan bantuan.
Sedangakan dirinya sebut Ernita, termasuk kriteria penerima bantuan sembako dampak Covid-19.
Karena diketahuinya, salah satu syarat penerima bantuan adalah supir angkutan umum dan supir ojek.
“Suami saya sopir travel, sejak pandemik Covid-19, suami saya tidak lagi menarik penumpang karena dilarang. Sementara satu-satunya sumber ekonomi keluarga kami, bergantung pada profesi suami saya sebagai sopir travel,” katanya.
Berdasarkan SK Bupati Pesisir Selatan Nomor: 500/602/E-sda/IV 2020. Pendustribusian Cadangan Beras Pemerintah (CBP) terdampak covid-19, berdasarkan surat Mentri Sosial RI Nomor: 3 tahun 2020 tentang penggunaan (CBP) untuk penanganan covid-19 dan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang terdampak langsung akibat penyebaran covid-19 di Kabupaten Pesisir Selatan.
Disampaikan sebagai berikut:
1. CBP di didistribusikan kepada pekerja informal yang terdampak langsung dengan kriteria, pelaku usaha mikro dan kecil (seperti pedagang lontong, pedagang sate, pedagang sayur, bakso, asongan, pedagang di sekitar sekolah) pekarja jasa pariwisata (pemandu boat wisata), supir angkutan umum dan supir ojek dengan ketentuan:
a. Paket yang akan di berikan beras 1Kg, b. penerima paket adalah kepala keluarga yang terdampak langsung covid-19, c. Kuota untuk tiap-tiap kecamatan sebagaimana daftar terlampir, d. berdasarkan kuota kecamatan, camat bersama wali nagari dan atau bamus nagari menentukan kuota per nagari sesuai kondisi rell di lapangan.
2. Data pekerja non formal atau penerima CBP mengacu pada hasil pendataan yang dilakukan camat/wali nagari sesuai surat bupati pessel no:100/008/GTC/IV/2020 tgl 4/4/2020.
3. Camat dimintak mengatur teknis pendistribusian dari titik distribusi di kecamatan atau nagari kerumah masyarakat terdampak (penerima CBP) bersama wali nagari atau bamus nagari serta akan didampingi oleh TKSK atau falitator SLRT diwilayah masing-masing.
Secarah terpisah Wali Nagari Taratak, Sakban ketika dihubungi Wartawan menyampaikan, dari total masyarakat yang mengantarkan Kartu Keluarga (KK) ke kantor wali nagari, semuanya diusulkan ke pemerintah kabupaten.
Namun, dari total keseluruhan yang kita usulkan tidak semuanya keluar dan memenuhi kriteria. Sebab, kuota masing-masing nagari telah ditetapkan oleh pemerintah daerah, sesuai falidasi yang dilakukan pemkab.
“Total kuota yang ditetapkan untuk nagari taratak, hanya berjumlah 83 karuang. Artinya, satu KK mendapatkan satu karung,”katanya
Kemudian kata Sakban, bagi masyarakat yang tidak menerima bantuan sembako dampak Covid-19 kali ini.
Ia akan mengupayakan alternatif yang lain. Sebab, dari total masyarakat yang menerima hari ini di akui memang belum keluruhannya yang dapat bantuan.
“Bagi yang belum dapat, nanti akan kita usulkan kembali, ini kan penanganan darurat. Karana, nanti akan ada lagi sumber bantuan lain. Baik dari pemkab Pessel, maupun dari pusat. Dan kita dari nagari juga akan berupaya menganggarkannya untuk penanganan Covid-19 ini. Jadi, bagi masyarakat kita harapkan bersabar dulu,” tutupnya. (Robi)
Discussion about this post