Bayangkan di balik senyum sumringah ibuk-ibuk penerima manfaat, ketika mengambil bantuan PKH ataupun sembako BPNT (Bantuan Pangan Nontunai) yang sekarang berubah nama menjadi bantuan sembako, ada senyum getir dari ribuan keluarga yang belum tersentuh bantuan ini.
Oleh : Rizki Pratama (Pendamping PKH)
Semenjak pandemi Covit-19 atau virus corona mewabah di bumi Nusantara, banyak bantuan yang digelontorkan oleh pemerintah pusat ke daerah daerah yang berdampak Covid-19.
Baru-baru ini pemerintah menggolontorkan bantuan berupa beras, sekian banyak masyarakat yang mendapat bantuan. Kecuali penerima PKH (Program Keluarga Harapan) yang dikecualikan karna sudah ada bantuan yang mereka dapat dari pusat melalui rekening yang dipegang oleh penerima manfaat tersebut.
Kami paham dengan situasi ketidakpastian ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19 atau corona ini, semua butuh uluran bantuan, tapi tak sewajarnya keluarga penerima manfaat (KPM) setiap saat bertanya: kapan masuk uangnya?
Bahkan ada yang ribut, ketika ada bantuan lain datang di tingkat desa, lalu nama-nama anggota KPM PKH tidak masuk dalam daftar penerimanya. Tidak dapat dinafikan betapa naifnya kita, seolah-olah memposisikan bantuan PKH itu sebagai ‘candu’.
Bersyukur ibuk-ibuk penerima PKH masih mendapatkan kepastian akan bantuan sosial dari pemerintah. Bayangkan, di luar sana ada jutaan pedagang kecil, seperti tukang ojek, buruh, nelayan dan lain-lain yang mungkin saja belum tersentuh bantuan.
Dan cobalah jua dibayangkan, di balik senyum sumringah ibuk-ibuk penerima manfaat, ketika mengambil bantuan PKH ataupun sembako BPNT (Bantuan Pangan Nontunai) yang sekarang berubah nama menjadi bantuan sembako, ada senyum getir dari ribuan keluarga yang belum tersentuh bantuan ini.
Apakah ibuk-ibuk penerima manfaat tahu? Bisa jadi kesusahan hidup mereka yang belum pernah mencicipi bantuan pemerintah ini, berkali-kali lipat dari apa yang ibuk-ibuk rasakan.
Hendaknya program yang baik ini mampu menjadikan ibuk-ibuk penerima manfaat menjadi KPM yang tangguh, yang menyusun strategi keluar dari belenggu kemiskinan selagi dibantu pemerintah.
Bantuan dari pemerintah hendaknya dapat menbuat ibuk-ibuk dapat mandiri dan berdikari, bukan malah menjadi naif yang makin haus akan bantuan. Ingat! PKH bukan ‘candu’.
Discussion about this post