Agam—Meninggalnya salah satu warga Batagak tidak perlu dicemaskan, walaupun statusnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) covid19.
Menurut Aderia, anggota DPRD Agam, Jumat (10/4) penyebabnya meninggalnya belum tentu karena Covid-19 sebab hasil laboaratorium belum keluar, jadi kita tidak perlu takut, cuma kita harus waspada dan tetap mengikuti himbauan pemerintah”.
Andaikan positif, jenazahnya sudah dimakamkan. Virus tidak akan menyebar. Virus itu dapat hidup dan menyebar apabila ada medianya.
Dalam menyikapi hal tersebut, Aderia, politisi dan kader Partai Demokrat berikut simpatisan di dampingi Camat Sungai Pua, pemerintahan nagari, jorong dan pihak kepolisian melanjutkan bagi-bagi masker ke masyarakat setempat.
Masker yang dibagi-bagikan itu adalah swadaya masyarakat bergotong royong membuat masker. Ini membuktikan begitu tingginya perhatian warga terhadap pentingnya Alat Pelindung Diri (APD) bagi masyarakat.
Aderia mengimbau agar menyikapi covid 19 ini dengan tepat sasaran. Kondisi di lapangan berbeda dengan teori-teori yang disampaikan, apalagi di daerah yang warganya terdampak.
Hal itu dilakukan bertujuan untuk menenangkan warga agar jangan larut dalam kecemasan. Masyarakat membutuhkan masker dan lainnya. Dari hasil penelusuran terhadap beberapa puskesmas, pustu yang ada cukup baik, di Kecamatan Sungai Pua, Banuhampu, IV Koto dan Kecamatan Malalak, namun Alat Pelindung Diri (APD) belum memadai.
APD itu yang dibutuhkan sebagai pelindung tenaga medis untuk melayani masyarakat.
“Kami meminta Pemerintah Kabupaten Agam lebih memperhatikan kebutuhan APD itu, baik untuk kebutuhan tenaga medis maupun masyarakat yang keluar rumah untuk mencari nafkah,” jelas Aderia.
Adanya kabar, PDP asal Lubuk Basung meninggal di RS Ahmad Muchtar meninggal dunia, maka hal ini sudah mesti jadi perhatian kita semua. Pemerintah Kabupaten Agam sebagai garda terdepan dalam mengambil kebijakan dan keputusan yang bijaksana menghadapi covid-19 ini, kata Aderia.
Aji
Discussion about this post