Solok Selatan — PT Sumpreme Energy Muaro Labuh, perusahaan yang bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga panas bumi di Solok Selatan, menggelar Stakeholder Meeting penyusunan rencana kerja tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan untuk tahun 2026.
Dalam Stakeholder Meeting ini dihadiri oleh pemerintah kabupaten setempat, BUMD, pemerintah nagari serta perwakilan dari pemuka masyarakat.
Field Relation Representative PT Supreme Energy Muaro Labuh Bujang Joan di Padang Aro, Jumat (28/11/2025) menyampaikan stakeholder meeting ini untuk menyaring gagasan dan masukan untuk diusulkan dalam program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TJSLP) yang mungkin tidak terakomodasi dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) baik musrenbang nagari, kecamatan atau kabupaten.
“Gagasan atau masukan yang diserap tersebut nanti coba kita nilai sehingga program tersebut riil yang dibutuhkan masyarakat,” ujarnya.
Program-program TJSLP tersebut, katanya harus selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) kabupaten, empat pilar perusahaan dan kepentingan pemegang saham serta pemegang modal proyek.
“Pemegang modal juga memiliki penekanan sehingga program SEML lebih banyak dalam pemberdayaan masyarakat dan peningkatan sumber daya manusia,” ujarnya.
Ia menambahkan setelah dilakukan stakeholder meeting, gagasan yang telah masukan tersebut akan dilakukan joint assessment atau penilaian bersama, yakni untuk menilai gagasan yang masuk itu selaras tidak dengan empat pilar perusahaan.
“Yang penting program tidak terindikasi masalah, seperti untuk menyelesaikan program yang bermasalah,” ujarnya.
Beberapa pogram TJSLP, sebutnya telah dilakukan secara berkesinambungan seperti beasiswa pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
“Bahkan secara pribadi Bapak Supramu ikut dalam program beasiswa pendidikan dengan dana pribadi,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (PMPTS) Solok Selatan, Palfiandri menyampaikan stakeholder meeting merupakan transparansi pemenuhan hak-hak masyarakat yang berada di sekitar lingkungan perusahaan.
Pemerintah daerah setempat, sebutnya mendukung dilaksanakan stakeholder meeting tersebut.
Pihaknya akan mencari mempelajari apakah stakeholder meeting ini memang keharusan bagi perusahaan atau tidak.
“Jika memang keharusan, nanti akan kita sampaikan ke Forum (TJSLP Solok Selatan) untuk memastikan perusahaan-perusahaan lain juga melakukan ini,” ujarnya. (Joko)



Discussion about this post