ADVERTISEMENT
Minggu, 23 November 2025
Ɍ™ Kritis Mengkritisi
Advertisement
ADVERTISEMENT
  • HOME
  • FOKUS
  • SUMATERA BARAT
    • PEMPROV SUMBAR
    • -KOTA PARIAMAN
    • -PADANG PARIAMAN
    • -KOTA PADANG
    • -PASAMAN
    • -PASAMAN BARAT
    • -PESISIR SELATAN
    • -LIMAPULUH KOTA
    • -KOTA PAYAKUMBUH
    • -TANAH DATAR
    • -KOTA PADANG PANJANG
    • -SIJUNJUNG
    • -KOTA SAWAHLUNTO
    • -SOLOK SELATAN
    • -KOTA SOLOK
    • -KAB. SOLOK
    • -AGAM
    • -KOTA BUKITTINGGI
    • -DHARMASRAYA
    • -KEP. MENTAWAI
  • NASIONAL
  • HUMANIORA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PERISTIWA
    • SOSIAL
    • KOMUNITAS
  • PERSPEKTIF
    • TAJUK RENCANA
    • ESSAY
    • FIKSI
  • SERBA SERBI
    • EKONOMI/PASAR
    • GAYA HIDUP
    • OLAHRAGA
  • POLITIK
    • PILKADA SERENTAK
    • PEMILU SERENTAK
  • PILIHAN EDITOR
    • IN-DEPTH
    • ADVERTORIAL
No Result
View All Result
  • HOME
  • FOKUS
  • SUMATERA BARAT
    • PEMPROV SUMBAR
    • -KOTA PARIAMAN
    • -PADANG PARIAMAN
    • -KOTA PADANG
    • -PASAMAN
    • -PASAMAN BARAT
    • -PESISIR SELATAN
    • -LIMAPULUH KOTA
    • -KOTA PAYAKUMBUH
    • -TANAH DATAR
    • -KOTA PADANG PANJANG
    • -SIJUNJUNG
    • -KOTA SAWAHLUNTO
    • -SOLOK SELATAN
    • -KOTA SOLOK
    • -KAB. SOLOK
    • -AGAM
    • -KOTA BUKITTINGGI
    • -DHARMASRAYA
    • -KEP. MENTAWAI
  • NASIONAL
  • HUMANIORA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PERISTIWA
    • SOSIAL
    • KOMUNITAS
  • PERSPEKTIF
    • TAJUK RENCANA
    • ESSAY
    • FIKSI
  • SERBA SERBI
    • EKONOMI/PASAR
    • GAYA HIDUP
    • OLAHRAGA
  • POLITIK
    • PILKADA SERENTAK
    • PEMILU SERENTAK
  • PILIHAN EDITOR
    • IN-DEPTH
    • ADVERTORIAL
No Result
View All Result
Ɍ™ Kritis Mengkritisi
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

Analogi “Sepeda Tanpa Lampu”: Fenomena Wartawan Abal-abal dengan Kartu Andalan di Tangan

by Redaksi
23 November 2025
in ESSAY
Reading Time: 1min read
Analogi “Sepeda Tanpa Lampu”: Fenomena Wartawan Abal-abal dengan Kartu Andalan di Tangan

Dokumen Istimewa

ADVERTISEMENT

Oleh: Prima Murya
Koordinator Wilayah Sumsel Reportase Investigasi

Mari kita sejenak menoleh ke masa lalu, ketika jalanan masih remang-remang, jauh sebelum gemerlap lampu kota menghiasi setiap sudut ruang.

Di era pra-milenium dan sebelum semangat Reformasi bergulir, sepeda merupakan kendaraan roda dua tanpa mesin, lazimnya beroperasi tanpa penerangan memadai.

BERITA LAINNYA

Wajibnya Membaca Al-Qur’an dengan Tajwid yang Benar dalam Pandangan Islam

Drama Beras Premium: Cermin Buram Ketahanan Pangan Nasional

Pangan Macet, Buruh Terjepit, Kabinet Membengkak

Dalam kegelapan malam, risiko mengintai pengendara bisa saja terjadi, menabrak apa pun yang menghalangi jalan.

Analogi “sepeda tanpa lampu” ini menjadi relevan saat kita berbicara tentang kondisi hari ini. Ibarat mengendarai sepeda tanpa lampu di tengah malam, bertindak tanpa acuan, izin, atau pedoman yang jelas sama dengan berjalan dalam kebutaan.

Konsekuensinya bisa fatal yakni menabrak aturan, melanggar etika sosial, dan meruntuhkan fondasi kepercayaan yang telah dibangun oleh generasi sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Salah satu contoh nyata adalah fenomena jual beli “kartu kewartawanan” yang semakin marak. Dengan mudahnya, “kartu” ini diperjualbelikan di platform media sosial dengan harga ratusan ribu rupiah untuk masa berlaku setahun.

ADVERTISEMENT

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah: di manakah peran pengawas yang mengaku kompeten?

Pembeli “kartu” ini, dalam menjalankan tugasnya, seringkali kehilangan arah dan tujuan. Mereka menerobos tanpa aturan yang jelas, mengabaikan kode etik, dan dengan kemampuan yang minim, mereka menabrak batasan-batasan yang ada.

Hasilnya adalah kerusakan, propaganda, dan keresahan bagi publik. Ibarat coretan tangan jahil seorang balita pada tempat manapun ia temukan.

ADVERTISEMENT

Penulis melihat ini merupakan fenomena yang sudah “kebablasan”. Makna kebebasan telah diinterpretasikan terlalu luas, tanpa batasan yang jelas.

Namun, ini hanya berlaku bagi mereka yang gagal memahami esensi kebebasan yang sebenarnya. Karena kebebasan sejati adalah kebebasan yang bertanggung jawab, yang menghormati aturan dan etika, serta memberikan manfaat bagi masyarakat menuju perubahan, memberikan edukasi memalui publikasi pada ruang publik.

ShareTweetSend
ADVERTISEMENT
Previous Post

Momentum HUT ke-26, DWP Sumbar Perkuat Gerakan Wakaf Al-Qur’an di Empat Daerah

Next Post

Hujan Deras Tak Halangi Semangat, Pungguang Kasiak Agri & Culture Festival 2025 Resmi Dibuka

Next Post
Hujan Deras Tak Halangi Semangat, Pungguang Kasiak Agri & Culture Festival 2025 Resmi Dibuka

Hujan Deras Tak Halangi Semangat, Pungguang Kasiak Agri & Culture Festival 2025 Resmi Dibuka

Kemensos Salurkan BLTS Kesra Pertama di Kota Pariaman, Total Dana Capai Rp8,2 Miliar

Kemensos Salurkan BLTS Kesra Pertama di Kota Pariaman, Total Dana Capai Rp8,2 Miliar

Discussion about this post

ADVERTISEMENT
  • BOX REDAKSI
  • ABOUT US
  • KODE ETIK (KEWI, KEJ & KEIW)
  • PEDOMAN MEDIA SIBER

© PT MEDIA JAYA INVESTIGASI

No Result
View All Result
  • HOME
  • FOKUS
  • SUMATERA BARAT
    • PEMPROV SUMBAR
    • -KOTA PARIAMAN
    • -PADANG PARIAMAN
    • -KOTA PADANG
    • -PASAMAN
    • -PASAMAN BARAT
    • -PESISIR SELATAN
    • -LIMAPULUH KOTA
    • -KOTA PAYAKUMBUH
    • -TANAH DATAR
    • -KOTA PADANG PANJANG
    • -SIJUNJUNG
    • -KOTA SAWAHLUNTO
    • -SOLOK SELATAN
    • -KOTA SOLOK
    • -KAB. SOLOK
    • -AGAM
    • -KOTA BUKITTINGGI
    • -DHARMASRAYA
    • -KEP. MENTAWAI
  • NASIONAL
  • HUMANIORA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PERISTIWA
    • SOSIAL
    • KOMUNITAS
  • PERSPEKTIF
    • TAJUK RENCANA
    • ESSAY
    • FIKSI
  • SERBA SERBI
    • EKONOMI/PASAR
    • GAYA HIDUP
    • OLAHRAGA
  • POLITIK
    • PILKADA SERENTAK
    • PEMILU SERENTAK
  • PILIHAN EDITOR
    • IN-DEPTH
    • ADVERTORIAL

© PT MEDIA JAYA INVESTIGASI