Kota Pariaman — Pemerintah Kota Pariaman berkomitmen untuk mempercepat penyelesaian dokumen krusial Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
Percepatan ini menjadi langkah penting guna memastikan bahwa setiap investasi yang masuk selaras dengan prinsip pembangunan berkelanjutan serta menjaga kelestarian lingkungan di Kota Pariaman ke depan.
Hal tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Pariaman, Mulyadi, saat memimpin rapat pembahasan percepatan penyusunan RDTR dan KLHS Kota Pariaman di Ruang Rapat Wakil Wali Kota Pariaman, Senin (17/11).
Mulyadi menekankan bahwa penyusunan RDTR dan KLHS harus berjalan secara terpadu.
“RDTR merupakan acuan rinci untuk pengendalian dan pengelolaan pemanfaatan ruang dalam rangka pengawasan pembangunan. Sementara KLHS adalah instrumen wajib untuk memastikan pembangunan tetap berwawasan lingkungan dan tidak melampaui daya dukung serta daya tampung alam. Hari ini semuanya harus jelas sebelum KLHS ditetapkan, sehingga setelah penetapan nanti kita bisa menjadikannya pedoman. Jangan sampai perencanaan bertentangan dengan dokumen yang kita hasilkan,” tegasnya.
Rapat tersebut juga dihadiri Sekretaris Daerah Kota Pariaman Afrizal Azhar, Tim Teknis Penyusun KLHS RDTR, Tim Ahli Penyusun KLHS RDTR, Konsultan Penyusun RDTR, serta sejumlah OPD terkait.
Mulyadi menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan penyelesaian dokumen tersebut dalam waktu dekat.
“Target kita adalah segera menuntaskan dokumen ini agar Kota Pariaman memiliki panduan tata ruang yang jelas dan sah secara hukum. Dengan RDTR yang detail, investasi akan lebih terarah dan kepastian hukum bagi pelaku usaha meningkat. Setelah rapat ini, tim kerja akan menindaklanjuti sejumlah rekomendasi teknis, termasuk sinkronisasi data spasial dan finalisasi laporan KLHS,” ujarnya.
Ia berharap sinergi antara OPD dan tim ahli dapat mempercepat proses penyelesaian. “Diharapkan dokumen RDTR dan KLHS Kota Pariaman dapat segera disahkan sesuai target, sehingga menjadi landasan kuat untuk mewujudkan Kota Pariaman yang maju, seimbang, dan berkelanjutan,” tutupnya. (Dewi)



Discussion about this post