PAYAKUMBUH — Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan upaya menjaga kelestarian alam, Dr (c) Zeki Oktariza Karini, Dt. Paduko Sati Marajo, bersama Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) dari dua nagari di Kecamatan Payakumbuh Timur, melaksanakan kegiatan penanaman pohon dan pelepasan bibit ikan di Lubuk Larangan Batang Sukali, Minggu (9/11/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk reboisasi dan menjaga ekosistem sungai yang mengalir melalui tiga nagari, yakni Nagari Air Tabit, Nagari Tiakar, dan Nagari Payobasung. Penanaman pohon dilakukan secara simbolis di sepanjang aliran Batang Sukali.
Selain menanam pohon, Zeki Oktariza Karini juga menyerahkan bantuan 1.500 ekor benih ikan dan ikut melakukan pelepasan ikan secara seremonial di kawasan lubuk larangan tersebut.
Acara ini digelar oleh Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Kelurahan Tiakar, Kenagarian Tiakar, Kecamatan Payakumbuh Timur, sebagai wadah mempererat silaturahmi antara masyarakat, ninik mamak, dan anak nagari dari tiga nagari yang terlibat.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Dt. Manggung Pirawan (Ketua KAN Nagari Payobasung), Dt. Pobo Nan Putiah (Ketua KAN Nagari Tiakar), Sepriyendi (Ketua LPM Tiakar sekaligus Ketua Pokmaswas), Beni (Lurah Tiakar), Afriyones (Am) (Ketua Kelompok Tani), serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Dalam sambutannya, Dt. Pobo Nan Putiah menyampaikan terima kasih kepada Zeki Oktariza Karini atas kontribusinya dalam menjaga kelestarian lingkungan dan membantu menyediakan bibit ikan untuk memperkuat ekosistem sungai di Nagari Tiakar.
“Ikan larangan Tiakar ini sangat potensial karena diapit oleh dua bendungan, sehingga debit air dapat kami kontrol dengan baik,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa setiap empat bulan sekali Pokmaswas mengadakan perlombaan memancing di sepanjang lubuk larangan, dan hasil panen ikan dari kegiatan tersebut digunakan untuk pembangunan Gerbang Masjid Muhsinin.
Di akhir sambutannya, Dt. Pobo menyampaikan harapannya agar bibit ikan bantuan ini dapat bermanfaat jangka panjang.
“Mudah-mudahan bibit ikan bantuan dari Bapak Dt. Paduko Sati Marajo ini dapat memberi manfaat berkelanjutan. Kami siap mendukung penuh setiap rencana untuk kemajuan Payakumbuh ke depan,” tutupnya.
Sementara itu, Zeki Oktariza Karini, Dt. Paduko Sati Marajo, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata komitmen bersama dalam menjaga kelestarian alam dan melestarikan kearifan lokal tradisi lubuk larangan.
“Lubuk larangan ini ibarat bank ikan kita. Dengan menebarkan ribuan bibit ikan lokal, kita memastikan keberlangsungan populasi ikan agar tetap lestari dan bisa dinikmati anak cucu kita nanti. Ini juga bagian dari upaya mewujudkan ketahanan pangan lokal,” jelasnya.
Selain itu Zeki juga menyampaikan tiga poin penting di antaranya pesan menjaga aturan adat. Ia mengimbau masyarakat untuk mematuhi ketentuan adat yang berlaku di kawasan lubuk larangan dan tidak menangkap ikan selama masa larangan berlangsung.
Kegiatan ini terwujud berkat kerja sama yang baik antara pemerintah kelurahan, lembaga adat, LPM, dan masyarakat. Semangat gotong royong ini harus terus dijaga.
Ia berharap ketika masa panen tiba, hasilnya dapat dinikmati bersama, tidak hanya memberi manfaat ekonomi, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarwarga.
Acara penebaran bibit ikan di Lubuk Larangan Masjid Muhsinin Tiakar kemudian dilakukan secara bergantian oleh Zeki Oktariza Karini, Dt. Pobo Nan Putiah, Dt. Manggung Pirawan, Lurah Tiakar Beni, Ketua LPM, serta para tokoh masyarakat Nagari Tiakar. (Bbz)



Discussion about this post