Pasaman, Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman menggelar Pertemuan Advokasi, Koordinasi, dan Sosialisasi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) yang dibuka langsung oleh Wakil Bupati Pasaman Parulian Dalimunthe bertempat di Gedung Syamsiar Thaib, Selasa (7/10/2025).
Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur lintas sektoral, antara lain OPD terkait, TP-PKK, Camat dan Wali Nagari se-Kabupaten Pasaman, Kepala KUA, serta para tenaga kesehatan dari berbagai fasilitas layanan kesehatan di Kabupaten Pasaman.
Pertemuan ini bertujuan memperkuat jejaring surveilans penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB), surveilans vektor atau binatang pembawa penyakit, serta koordinasi terkait program imunisasi, penanggulangan penyakit prioritas, dan penyehatan lingkungan di tahun 2025.
Dalam arahannya, Wakil Bupati Pasaman Parulian menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap pola hidup bersih dan sehat sebagai bagian dari keberhasilan pembangunan daerah.
“Kesehatan adalah pondasi utama dalam membangun kesejahteraan masyarakat. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit harus dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan, agar masyarakat Pasaman dapat hidup sehat, produktif, dan sejahtera,” ujar Parulian.
Selain itu, Parulian juga mengingatkan bahwa keberhasilan pembangunan daerah tidak hanya diukur dari pembangunan fisik, tetapi juga dari kualitas sumber daya manusianya, terutama di bidang kesehatan.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman, Arma Putra, menjelaskan bahwa bidang P2P memiliki peran strategis dalam menekan angka penyakit menular dan tidak menular di masyarakat.
“Bidang P2P berfokus pada peningkatan surveilans penyakit menular seperti TBC, DBD, dan COVID-19, serta pengendalian penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes. Pencegahan dini dan deteksi cepat menjadi kunci dalam menjaga kesehatan masyarakat Pasaman,” jelasnya.
Arma Putra juga menambahkan bahwa keberhasilan program kesehatan tidak dapat dicapai tanpa keterlibatan seluruh pihak — mulai dari pemerintah daerah, tenaga medis, TP-PKK, tokoh agama, hingga masyarakat. (Mc/Ns)



Discussion about this post