Arosuka – Selama kurang lebih sepuluh bulan memimpin Kabupaten Solok, Bupati Solok Jon Firman Pandu, SH, memaparkan berbagai capaian dan program prioritas yang telah dijalankan bersama Wakil Bupati H. Candra.
Hal itu disampaikan dalam kegiatan Coffee Morning bersama insan pers dari media cetak, online, dan elektronik di Arosuka, Kamis (23/10).
Dalam kesempatan itu, Bupati Jon didampingi Sekretaris Daerah dan para kepala OPD. Ia menegaskan bahwa Kabupaten Solok memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, namun belum sepenuhnya tergarap secara optimal.
“Solok punya kekayaan alam luar biasa. Pemerintah daerah berkomitmen untuk mengelolanya agar memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” ujar Jon Firman Pandu.
Terkait keuangan daerah, Bupati mengungkapkan bahwa tahun 2026 diproyeksikan akan ada peningkatan transfer dana dari pusat, dari sekitar Rp200 miliar menjadi Rp222 miliar. Perubahan mekanisme transfer dana kini dilakukan langsung melalui Kementerian Keuangan.
“Kami akan terus menjemput dan memperjuangkan program pemerintah pusat agar lebih banyak dana masuk ke Kabupaten Solok. Dengan pendekatan program nasional Presiden Prabowo, kita maksimalkan potensi daerah,” jelasnya.
Jon juga meminta seluruh kepala OPD agar terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik di tengah keterbatasan anggaran.
“Tugas utama kita adalah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Kreativitas dan semangat kerja tidak boleh kendor,” tegasnya.
Peningkatan Pelayanan dan Pengawasan Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, Bupati menyebutkan adanya peningkatan pengawasan terhadap SPPG (Sarana Produksi Pangan dan Gizi). Ia menegaskan bahwa jika ditemukan SPPG bermasalah, pemerintah tidak akan segan untuk menutupnya.
“Kami ingin anak-anak Solok terlindungi dari pangan yang tidak higienis. Standar kesehatan dan lingkungan harus benar-benar dipenuhi,” katanya.
Selain itu, Dinas Kesehatan telah menyerahkan sertifikat higienis sanitasi kepada dua SPPG yang dinilai memenuhi kriteria, serta menyiapkan lima dapur profesional dalam program Menu Bergizi Gratis (MBG).
Revitalisasi Pendidikan dan Sekolah Rakyat
Di sektor pendidikan, Jon menyampaikan bahwa revitalisasi sekolah terus berjalan dan telah mencakup 18 sekolah, dengan target mencapai 400 sekolah hingga akhir tahun 2025.
“Kami juga menghimpun aspirasi langsung dari sekolah, madrasah, dan pesantren untuk diajukan ke Presiden Prabowo agar dibantu pembangunan fasilitas pendidikannya,” ujarnya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Solok kini tengah mempersiapkan pembangunan Sekolah Rakyat, yang menjadi proyek rintisan pertama di Sumatera Barat.
Lokasi pembangunan semula direncanakan di Aripan, namun dipindahkan ke kawasan HGW seluas tujuh hektare karena pertimbangan teknis. Nilai proyek tersebut mencapai sekitar Rp240 miliar, dengan pembangunan fisik senilai Rp62 miliar dan nonfisik sekitar Rp242 miliar.
“Sekolah Rakyat ini akan menjadi pusat pendidikan unggulan, lengkap dengan fasilitas olahraga dan lapangan sepak bola. Kami berharap progresnya bisa rampung akhir 2025,” tutur Jon Firman Pandu.
Dorong Infrastruktur dan Kolaborasi
Bupati juga menyoroti pentingnya pembangunan jalan daerah yang masih banyak memerlukan perbaikan. Ia meminta OPD terkait, khususnya Dinas PUPR, untuk terus mengupayakan turunnya anggaran dari pemerintah pusat melalui program Inpres Jalan Daerah.
Di akhir kegiatan, Jon berharap dukungan penuh dari seluruh elemen, termasuk insan pers, agar program pembangunan dan pelayanan publik di Kabupaten Solok dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat.
“Dengan keterbatasan yang ada, semangat kita tidak boleh berkurang. Pemerintah dan media adalah mitra dalam membangun daerah,” pungkasnya. (Cha)
Discussion about this post