Pulau Punjung – Malam di Rumah Dinas Bupati Dharmasraya, Rabu (5/11/2025), terasa berbeda. Udara lembut dari tepian Batanghari seakan membawa suasana penuh kehangatan. Di bawah cahaya lampu yang temaram, iringan tawa dan sapaan bersahut dari para pejabat daerah mewarnai acara penyambutan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Dharmasraya yang baru, Sumanggar Siagian, S.H., M.H., bersama sang istri, Ny. Emma Sumanggar.
Malam itu, Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani menjadi tuan rumah yang penuh keramahan. Dengan senyum khasnya, ia menyambut pasangan Sumanggar di beranda rumah dinas yang menjadi saksi banyak pertemuan penting pemerintahan. Namun kali ini bukan sekadar seremoni jabatan, melainkan momentum mempererat silaturahmi dan membangun harmoni antarpemimpin daerah.
Acara penyambutan itu bukan sekadar formalitas birokrasi. Di antara deretan kursi tamu yang tersusun rapi, tampak para petinggi Dharmasraya hadir dengan wajah berseri. Ketua DPRD Jemi Hendra, Kapolres AKBP Purwanto Hari Subekti, Dandim 0310/SSD Letkol Joko Stradona, Sekda Drs. Jasman Dt. Bandaro Bendang, hingga pimpinan Bank Nagari Pulau Punjung, Rusdi, turut hadir.
Suasana cair dan hangat segera terasa.Tak ada jarak antar pejabat, tak ada sekat protokoler yang kaku. Bupati Annisa membuka sambutan dengan gaya khasnya, tegas namun bersahaja.
“Selamat datang kepada Bapak Sumanggar dan Ibu Emma. Semoga kehadiran Bapak membawa semangat baru dalam memperkuat sinergi antara penegakan hukum dan pembangunan daerah,” ujar Annisa dengan nada penuh keyakinan.
Di balik kalimat sambutan itu, tersirat makna penting: Dharmasraya tengah menapaki babak baru dalam upaya memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan. Bagi Annisa, yang dikenal berani dalam melakukan reformasi birokrasi, kehadiran Kajari baru bukan hanya soal rotasi jabatan melainkan bagian dari perjalanan moral untuk menegakkan integritas di tubuh pemerintahan.
Dalam balasan sambutannya, Kajari Sumanggar Siagian tak kalah hangat. Dengan bahasa yang tenang namun berisi, ia menegaskan komitmen kejaksaan untuk menjadi mitra strategis pemerintah daerah.
“Kami siap berkolaborasi dan memberikan dukungan hukum bagi setiap langkah pembangunan agar berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujarnya.
Ucapan itu seakan menjawab tantangan zaman: bagaimana hukum dan pembangunan bisa berjalan beriringan, bukan saling mengunci.
Di tengah derasnya arus birokrasi dan kompleksitas proyek pembangunan, kehadiran kejaksaan yang bersinergi menjadi penting. Tidak lagi dilihat sebagai lembaga yang menakutkan, tetapi sebagai mitra yang mengawal arah pembangunan tetap di relnya.
Ketegangan formal seolah larut ketika Kajari Sumanggar dan Ny. Emma maju ke depan dan melantunkan sebuah tembang duet. Suara lembut berpadu dengan tawa hadirin. Forkopimda, para pejabat, hingga tokoh masyarakat larut dalam suasana kekeluargaan.
Bupati Annisa, yang duduk di deretan depan, sesekali bertepuk tangan dan ikut bergoyang kecil, menambah hangat suasana. Malam itu Dharmasraya terasa bukan hanya tempat bekerja, tapi rumah besar yang dihuni orang-orang dengan semangat kebersamaan.
Acara pun ditutup dengan ramah tamah. Di sela obrolan ringan, terselip pesan besar: bahwa kerja sama dan rasa saling percaya antarlembaga adalah fondasi utama membangun daerah yang maju dan berkeadilan.
Bagi Dharmasraya, momen seperti ini lebih dari sekadar seremoni penyambutan pejabat baru. Ia adalah simbol. Bahwa di balik dinamika kekuasaan, masih ada ruang untuk human touch sentuhan kemanusiaan yang menautkan para pemimpin dalam satu tujuan yakni mensejahterakan rakyat.
Di bawah langit Pulau Punjung malam itu, kehangatan di rumah dinas bupati seolah menjadi metafora dari semangat kolaborasi yang menyala. Kajari Sumanggar Siagian resmi hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tapi juga sebagai bagian dari keluarga besar Dharmasraya yang tengah menapaki langkah menuju masa depan yang bersih, kuat, dan harmonis. (Feri)



Discussion about this post