Pariaman – Pemerintah Kota Pariaman merasa bangga dan terhormat menjadi tuan rumah Kejuaraan Daerah (Kejurda) Horseback Archery PORDASI Sumatera Barat Tahun 2025, yang untuk pertama kalinya digelar di daerah ini. Kegiatan berlangsung di Pantai Kata, Kota Pariaman, pada Sabtu (1/11/2025).
Wali Kota Pariaman Yota Balad saat membuka acara mengatakan, olahraga panahan berkuda bukan hanya menguji kekuatan fisik, tetapi juga melatih ketenangan, fokus, dan ketepatan dalam mengambil keputusan. Menurutnya, nilai-nilai dalam olahraga ini sejalan dengan filosofi kehidupan dan budaya Minangkabau.
“Berkuda dan memanah adalah sunnah Nabi karena keduanya termasuk dalam anjuran Rasulullah. Olahraga ini juga bagian dari ibadah, menjaga kesehatan, serta membangun kekuatan fisik dan mental,” ujar Yota Balad.
Lebih lanjut, Yota menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi dan misi Balad–Mulyadi untuk menjadikan Kota Pariaman sebagai kota wisata yang berlandaskan agama dan budaya.
“Pemerintah Kota Pariaman selalu mendukung penuh setiap kegiatan olahraga, apalagi yang berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat dan promosi wisata, khususnya sport tourism,” tambahnya.
Yota juga berharap kepada Ketua Umum Horseback Archery Nasional Indonesia sekaligus Ketua PORDASI Sumbar, Deri Asta, agar Kota Pariaman dapat kembali dipercaya menjadi tuan rumah Kejurda atau bahkan Kejurnas Horseback Archery di masa mendatang.
Sementara itu, Deri Asta menjelaskan bahwa Kejurda kali ini diikuti oleh 24 peserta dari berbagai kabupaten dan kota di Sumatera Barat, seperti Kota Pariaman, Solok, Sawahlunto, Solok Selatan, Kabupaten Solok, Kepulauan Mentawai, Payakumbuh, Kabupaten Padang Pariaman, Alahan Panjang, dan Kota Padang.
Ia berharap kegiatan ini dapat melahirkan atlet-atlet terbaik yang akan mewakili Sumatera Barat pada Kejurnas PORDASI di Bromo, Jawa Timur, Desember 2025 mendatang.
Salah satu peserta, Raka (15) dari Kota Solok, menyampaikan apresiasinya terhadap fasilitas lintasan kejuaraan di Pantai Kata.
“Lintasan di Kota Pariaman sudah sangat bagus, bahkan masuk kategori standar nasional. Semoga kegiatan seperti ini terus dikembangkan agar semakin dikenal di luar Sumatera Barat,” ujarnya. (Tachi)



Discussion about this post