Payakumbuh, RI – Akar pohon yang berada di pinggir jalan Imam Bonjol kelurahan Bulakan Balai Kandi, merusak rumah warga. Meskipun sudah melapor, hingga saat ini belum ada tanggapan dari Dinas Lingkungan Hidup.
Mesra Yetti (48) pemilik rumah di jalan Imam Bonjol tepatnya di sebelah kantor Dinas Koperasi dan UKM kota Payakumbuh, mengatakan kepada wartawan, Sabtu (4/4) di kediamannya, sudah 6 bulan terakhir ini akar pohon yang berada di pinggir jalan menjalar masuk ke rumahnya, akibatnya lantai depan rumahnya mulai pecah-pecah. Ia menambahkan, anaknya sudah pernah melapor ke pihak dinas terkait, akan tetapi hingga saat ini belum ada tanggapan.
“Dikhawatirkan akan membesar dan menghancurkan rumah dan warung ini, saya langsung melapor ke kelurahan dan dinas terkait, tapi sampai saat ini belum ada tanggapan,” ujar Mesra.
Selain itu apabila hujan deras disertai angin kencang ranting-rating pohon berukuran besar berjatuhan, hal ini tentunya dapat mebahayakan kendaraan yang sedang melintas. Untuk itu ia berharap adanya penangan dari dinas terkait.
“Saya berharap dari dinas terkait untuk segera mencarikan solusinya, karena ini dapat membahayakan. Lagi pula kantor Dinas Lingkungan Hidup juga berada di dekat rumah saya kawasan terminal Koto Nan 4 Kelurahan Bulakan Balai Kandi, tapi seolah-olah acuh dan tak peduli dengan lingkungannya,” keluh Dewi.
Terpisah Kepala Dinas Lingkungan Hidup kota Payakumbuh, Dafrul Pasi diwakili Sekretaris, Syamsurial, via selulernya mengatakan, dulu pohon sepanjang jalan Imam Bonjol ini, sudah termasuk di survei oleh tim penataan pohon pelindung dalam kota.
“Nanti apakah pohon ini, masuk dalam kategori pemangkasan atau penebangan. Nanti saya coba cek ke bidang yang menangani masalah ini dan tim survey merekomendasikan ke Dinas, mana yang masuk untuk dipangkas dan mana yang masuk untuk ditebang,” jelasnya.
Ditambahkan Syamsurial, yang menjadi kendala operasional di Dinas adalah kito masih melaksanakan penebangan atau pemangkasan secara manual dengan serba keterbatasan baik alat maupun tenaga. Dan Dinas Lingkungan Hidup belum punya mobil Sky Lift, juga tenaga yang hanya lima orang masih melakukan memanjat manual.
“Jadi belum maksimal untuk melayani seluruh pohon yang sudah patut dipangkas atau ditebang. Kebetulan petugas sinso kita, mengalami kecelakaan, tertimpa dahan kayu dan jatuh saat melakukan pemangkasan sampai hari ini masih dirawat. Sebelumnya kami sudah pernah meminjam mobil Sky Lift ke Dinas PU tapi kadang bersamaan dengan kegiatan perbaikan lampu jalan jadi masih terkendala,” jelas Syamsurial. (bbz)
Discussion about this post