ADVERTISEMENT
Sabtu, 1 November 2025
Ɍ™ Kritis Mengkritisi
Advertisement
ADVERTISEMENT
  • HOME
  • FOKUS
  • SUMATERA BARAT
    • PEMPROV SUMBAR
    • -KOTA PARIAMAN
    • -PADANG PARIAMAN
    • -KOTA PADANG
    • -PASAMAN
    • -PASAMAN BARAT
    • -PESISIR SELATAN
    • -LIMAPULUH KOTA
    • -KOTA PAYAKUMBUH
    • -TANAH DATAR
    • -KOTA PADANG PANJANG
    • -SIJUNJUNG
    • -KOTA SAWAHLUNTO
    • -SOLOK SELATAN
    • -KOTA SOLOK
    • -KAB. SOLOK
    • -AGAM
    • -KOTA BUKITTINGGI
    • -DHARMASRAYA
    • -KEP. MENTAWAI
  • NASIONAL
  • HUMANIORA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PERISTIWA
    • SOSIAL
    • KOMUNITAS
  • PERSPEKTIF
    • TAJUK RENCANA
    • ESSAY
    • FIKSI
  • SERBA SERBI
    • EKONOMI/PASAR
    • GAYA HIDUP
    • OLAHRAGA
  • POLITIK
    • PILKADA SERENTAK
    • PEMILU SERENTAK
  • PILIHAN EDITOR
    • IN-DEPTH
    • ADVERTORIAL
No Result
View All Result
  • HOME
  • FOKUS
  • SUMATERA BARAT
    • PEMPROV SUMBAR
    • -KOTA PARIAMAN
    • -PADANG PARIAMAN
    • -KOTA PADANG
    • -PASAMAN
    • -PASAMAN BARAT
    • -PESISIR SELATAN
    • -LIMAPULUH KOTA
    • -KOTA PAYAKUMBUH
    • -TANAH DATAR
    • -KOTA PADANG PANJANG
    • -SIJUNJUNG
    • -KOTA SAWAHLUNTO
    • -SOLOK SELATAN
    • -KOTA SOLOK
    • -KAB. SOLOK
    • -AGAM
    • -KOTA BUKITTINGGI
    • -DHARMASRAYA
    • -KEP. MENTAWAI
  • NASIONAL
  • HUMANIORA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PERISTIWA
    • SOSIAL
    • KOMUNITAS
  • PERSPEKTIF
    • TAJUK RENCANA
    • ESSAY
    • FIKSI
  • SERBA SERBI
    • EKONOMI/PASAR
    • GAYA HIDUP
    • OLAHRAGA
  • POLITIK
    • PILKADA SERENTAK
    • PEMILU SERENTAK
  • PILIHAN EDITOR
    • IN-DEPTH
    • ADVERTORIAL
No Result
View All Result
Ɍ™ Kritis Mengkritisi
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

Lika-Liku Hidup di Balik Lirik “Rintang Papeh Kusuik”, Buah Karya Almarhum Zalmon

by admin redaksi
29 Oktober 2025
in SERBA SERBI
Reading Time: 2min read
Lika-Liku Hidup di Balik Lirik “Rintang Papeh Kusuik”, Buah Karya Almarhum Zalmon

Syafri Piliang. (Dok. Pribadi)

ADVERTISEMENT

Oleh : Syafri Piliang
Wartawan Muda

Di tengah senja yang mulai redup di nagari yang ada di Kabupaten Dharmasraya, terdengar sayup-sayup alunan lagu khas minang yang sarat makna, “Dek lai pandai baminyak aia licin juo tampak dek urang”.

Bagi sebagian orang menilainya, lirik itu mungkin hanya sekadar dendang lama yang dinyanyikan dengan nada sendu. Namun bagi mereka yang hidup dalam kesederhanaan dan perjuangan, lagu ini adalah cermin kehidupan sebuah kisah tentang manusia yang berusaha bertahan di tengah kerasnya kehidupan, di saat dunia tak selalu berpihak.

BERITA LAINNYA

MMP FC Singkarak Keluar sebagai Pemenang, Bupati Jon Pandu Tutup Gelaran Solok Raya Cup 2025

Kendalikan Inflasi di Bukittinggi, Wawako Ibnu Asis dan TPID Tinjau Harga Pasar

Milad ke-9 PADI, Kurnia Ahyat DM Ajak Anggota Jaga Marwah Profesi dan Tebar Keberkahan

Lirik itu menggambarkan seseorang yang telah berusaha sekuat tenaga, “alah takadia kabadan diri mak oi,” sudah sampai di batas kemampuan. Tapi, seberapa pun gigih ia berjuang, kadang dunia tetap menilainya dari permukaan.

“Jikok dietong buruak disabuik pasangan lakek diateh kuduak barek jo ringan den elo juo mak oi,” artinya berat dan ringannya hidup seakan ditimbang oleh pandangan orang lain.

Ada getir yang dalam di situ. Sebuah pengakuan bahwa hidup bukan sekadar soal rajin berbuat baik, tapi juga bagaimana orang lain menilai, seringkali tanpa tahu betapa berat perjuangan yang dijalani.

ADVERTISEMENT

“Rasaian bana lah dek ang badan,” begitu lanjut liriknya seakan menyerah bukan karena lemah, melainkan karena letih. Ada rasa pilu yang manusiawi, saat seseorang harus menerima kenyataan bahwa tidak semua usaha akan berbuah manis.

Di balik kata – kata puitis itu tersimpan realitas sosial, banyak orang yang bekerja keras, berjuang tanpa pamrih, namun tetap luput dari pengakuan. Lagu ini menjadi semacam monolog batin suara hati orang-orang kecil yang tetap mencoba tegak, meski di tengah badai menghantam.

Dalam konteks budaya Minang, lirik ini juga mencerminkan filosofi hidup “sakik mananti tabuak, tapi pantang patah ka tanah.” orang minang percaya pada daya juang dan harga diri.

Meskipun “baminyak aia” berusaha untuk menyesuaikan diri di tengah licinnya kehidupan. Mereka tetap menjaga marwah dan kesetiaan terhadap nilai-nilai hidup.

Dan di setiap penggal liriknya, tersimpan sebuah renungan, bahwa kesusahan bukanlah aib, melainkan bagian dari perjalanan menjadi manusia yang lebih kuat.

Lagu ini, di populerkan langsung oleh penciptanya almarhum Zalmon. Ia banyak menyanyikan lagu- lagu penuh makna seperti buah karya dari almarhum Ayah Zulhazam dan Almarhum Agus Taher tentang kehidupan keseharian orang minang.

ADVERTISEMENT

Menariknya, sampai hari ini lagu ini terus menyala bagaikan lantera di bukit lampu, kandati beliau sudah tiada. Namun, dibalik syair lagu ini tidak sekadar dinyanyikan, tapi untuk dirasakan, “Alfatiha” teruntuk beliau yang sudah tiada.

Lirik lagu ini, hidup di antara perantau minang yang merindukan kampung halamannya, di hati para pekerja yang berjuang di kota besar, dan menyentuh hingga ke sanubari siapa pun yang pernah merasa lelah, tapi tetap berpegang pada harapan.

Di antara senyap sore yang makin panjang itu, suara legendaris tua almarhum Zalmon dengan suara khasnya “serak-serak basah” kembali terdengar di salah satu radio di Kota Padang.

ADVERTISEMENT

Getar suaranya parau, tapi jujur. Mengingatkan bagi setiap kita, bahwa dalam hidup yang licin ini, setiap langkah kecil pun adalah bentuk keberanian.

Karena pada akhirnya, seperti pesan yang tersirat dalam lagu itu, hidup boleh berat, tapi selagi hati masih sanggup untuk merasakannya, berarti kita belum kalah oleh nasib, meski agak terasa berat. ***

ShareTweetSend
ADVERTISEMENT
Previous Post

Angkat Tema Komoditi Ekspor Unggulan Daerah, Jon Pandu Jadi Narasumber Seminar Sumbar Ekspo 2025

Next Post

Kapolresta Tangerang Laksanakan Program “Subuh Keliling”, Ajak Warga Jaga Kondusifitas dan Awasi Generasi Muda

Next Post
Kapolresta Tangerang Laksanakan Program “Subuh Keliling”, Ajak Warga Jaga Kondusifitas dan Awasi Generasi Muda

Kapolresta Tangerang Laksanakan Program “Subuh Keliling”, Ajak Warga Jaga Kondusifitas dan Awasi Generasi Muda

Satlantas Polres Pelabuhan Tanjung Priok Salurkan Beras GPM dari Bulog untuk Warga Jakarta Utara

Satlantas Polres Pelabuhan Tanjung Priok Salurkan Beras GPM dari Bulog untuk Warga Jakarta Utara

Discussion about this post

ADVERTISEMENT
  • BOX REDAKSI
  • ABOUT US
  • KODE ETIK (KEWI, KEJ & KEIW)
  • PEDOMAN MEDIA SIBER

© PT MEDIA JAYA INVESTIGASI

No Result
View All Result
  • HOME
  • FOKUS
  • SUMATERA BARAT
    • PEMPROV SUMBAR
    • -KOTA PARIAMAN
    • -PADANG PARIAMAN
    • -KOTA PADANG
    • -PASAMAN
    • -PASAMAN BARAT
    • -PESISIR SELATAN
    • -LIMAPULUH KOTA
    • -KOTA PAYAKUMBUH
    • -TANAH DATAR
    • -KOTA PADANG PANJANG
    • -SIJUNJUNG
    • -KOTA SAWAHLUNTO
    • -SOLOK SELATAN
    • -KOTA SOLOK
    • -KAB. SOLOK
    • -AGAM
    • -KOTA BUKITTINGGI
    • -DHARMASRAYA
    • -KEP. MENTAWAI
  • NASIONAL
  • HUMANIORA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PERISTIWA
    • SOSIAL
    • KOMUNITAS
  • PERSPEKTIF
    • TAJUK RENCANA
    • ESSAY
    • FIKSI
  • SERBA SERBI
    • EKONOMI/PASAR
    • GAYA HIDUP
    • OLAHRAGA
  • POLITIK
    • PILKADA SERENTAK
    • PEMILU SERENTAK
  • PILIHAN EDITOR
    • IN-DEPTH
    • ADVERTORIAL

© PT MEDIA JAYA INVESTIGASI