Oleh Syafri Piliang
Wartawan Muda
Pulau Punjung – Di ruang rapat yang sederhana namun sarat makna di Kantor DPD Partai Golkar Dharmasraya, suasana Sabtu siang itu terasa lebih hangat dari biasanya. Kursi-kursi disusun rapi menghadap podium berlogo pohon beringin. Di sanalah, panitia Musyawarah Daerah (Musda) V Partai Golkar Kabupaten Dharmasraya menetapkan satu keputusan penting: Adi Gunawan resmi menjadi calon tunggal Ketua DPD Golkar Dharmasraya untuk periode 2025–2030.
Keputusan itu bukan datang tiba-tiba. “Kami sudah melakukan verifikasi administrasi dan faktual terhadap seluruh berkas dukungan yang diserahkan,” ujar Elza Zikra Mualimin, Ketua Steering Committee (SC) Musda V, dengan nada hati-hati namun tegas.
Menurutnya, proses yang dilalui berlangsung transparan dan terbuka. Tidak ada langkah yang tergesa. Semua sesuai mekanisme partai.
Hasilnya, hanya satu nama yang memenuhi seluruh persyaratan: Adi Gunawan.
“Dengan demikian, beliau menjadi satu-satunya kandidat yang sah dibawa ke Musda V pada 19 Oktober 2025,” tambah Elza.
Bagi Partai Golkar, Musda bukan sekadar rutinitas lima tahunan. Ia adalah momentum politik sekaligus ruang regenerasi yang menyegarkan semangat, meneguhkan arah, dan menanamkan kembali akar loyalitas kepada partai.
Di Dharmasraya, Musda V diharapkan menjadi titik awal untuk meneguhkan konsolidasi dan memperkuat basis kader di tingkat nagari.
Dalam surat resmi DPD I Partai Golkar Sumatera Barat, bernomor B-51/DPD-Sumbar/GOLKAR/X/2025, ditetapkan bahwa Musda Dharmasraya akan digelar Minggu, 19 Oktober 2025, dengan pembukaan resmi oleh Ketua DPD I Golkar Sumbar, Khairunnas.
Ruang ini, bagi kader, bukan hanya soal jabatan ketua. Ia tentang kesinambungan. Tentang bagaimana partai mampu menjaga ritme, di tengah dunia politik yang kian cair dan tak menentu.
Nama Adi Gunawan bukan nama asing di lingkaran partai beringin di Dharmasraya. Dikenal tenang namun berprinsip, Adi adalah sosok yang disebut-sebut mampu menjembatani generasi senior dan kader muda.
Ia dipercaya memiliki pendekatan personal yang kuat dengan kader akar rumput merupakan modal penting dalam dinamika politik daerah.
“Partai ini butuh pemimpin yang tak hanya memahami mekanisme, tapi juga punya kepekaan terhadap perubahan zaman,” ujar seorang kader muda yang enggan disebut namanya.Bagi mereka, Adi hadir sebagai figur penyatu di tengah pergeseran peta politik lokal yang mulai dinamis menjelang Pemilu 2029.
Musda V di Dharmasraya seakan mengingatkan kembali bahwa politik bukan hanya tentang perebutan posisi, tetapi juga tentang keberlanjutan gagasan.Partai Golkar, dengan usia yang panjang dan sejarah yang berliku, kini dihadapkan pada tantangan untuk menjaga relevansi di tengah generasi yang tumbuh dengan cara pandang baru terhadap politik.
Elza menyebut, pihak panitia berharap Musda kali ini menjadi ruang dialog yang sehat, bukan sekadar seremonial.“Kita ingin kepemimpinan baru nanti lahir dengan semangat yang segar, solid, dan berpijak pada nilai pengabdian partai,” katanya.
Menjelang hari pelaksanaan Musda, aroma persiapan terasa di setiap sudut sekretariat. Spanduk kuning mulai dipasang, dokumen disusun, dan undangan dikirim.
Di balik semua itu, tersimpan satu harapan besar: agar Golkar Dharmasraya terus tumbuh seperti beringin yang tak hanya kokoh batangnya, tapi juga rindang daunnya, memberi teduh bagi banyak orang.***
Discussion about this post