JAKARTA — SDN Cengkareng Barat 05 Pagi, Jakarta Barat, mengajak para siswa, guru, dan orang tua murid untuk peduli lingkungan sekaligus beramal melalui program Jusmijel atau Jumat Sedekah Minyak Jelantah. Kegiatan yang digelar rutin setiap Jumat ini menjadi cara sekolah menekan limbah cair sekaligus menumbuhkan kepedulian sosial sejak dini.
Kepala SDN Cengkareng Barat 05 Pagi, Dwi Ningrum Handarini, menjelaskan bahwa minyak jelantah rumah tangga kerap menimbulkan persoalan lingkungan karena dibuang sembarangan. “Melalui Jusmijel, kami memfasilitasi proses pembuangan minyak jelantah agar tidak mencemari lingkungan. Selain itu, kami mengajarkan murid untuk bersedekah dalam bentuk minyak jelantah,” ujarnya.
Minyak jelantah yang dikumpulkan tidak memiliki target jumlah. Siswa dan orang tua menyerahkan sumbangan sesuai kemampuan. “Setiap Jumat biasanya terkumpul sekitar dua jeriken,” kata Ningrum. Hasil penjualan kemudian disalurkan untuk kegiatan sekolah, seperti santunan anak yatim dan perlombaan 17 Agustus.
Menurut Ningrum, para siswa menyambut gembira inisiatif ini meski kebiasaan menyedekahkan minyak jelantah masih dalam tahap pembiasaan. Ia berharap, “Ke depan, kegiatan ini bisa menjadi budaya positif sekaligus kebiasaan yang melekat pada murid.”
Lewat Jusmijel, sekolah tak hanya mendidik murid soal pentingnya menjaga lingkungan, tetapi juga menanamkan nilai sedekah yang nyata dan bermanfaat bagi sesama..
Red/amr
Discussion about this post