Dharmasraya – Beredar kabar miring soal dugaan praktik percaloan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumbar. Isu ini mencuat di sejumlah media daring dan memicu spekulasi publik.
Namun, kabar tak sedap tersebut langsung dibantah tegas oleh pihak pelaksana. “Kami menyatakan dengan tegas tudingan tersebut tidak benar,” kata Penanggung Jawab Yayasan Pelaksana Program MBG, Poniman, didampingi Koordinator Lapangan Riza Suryadi dalam konferensi pers di depan Masjid Babussalam, Jorong Kubang Panjang, Nagari IV Koto Pulau Punjung, Kamis (11/9/2025) malam.
Poniman menjelaskan, Program MBG sudah berjalan sejak 2024 dengan melibatkan 57.684 siswa didik dan 266.735 non-didik. Tahun ini, 19 dapur akan dibangun di sejumlah kecamatan. Enam di antaranya ditargetkan beroperasi pada bulan ini.
“Insyaallah dalam bulan ini sudah berdiri 6 dapur. Relawan yang terlibat sesuai jumlah titik dapur, dan ke depan bisa mencapai 893 orang. Artinya kita juga ikut mengurangi pengangguran,” jelas Poniman, yang juga mantan anggota Kodim 0823 Situbondo, Jawa Timur.
Poniman menegaskan program MBG dijalankan dengan prinsip keterbukaan, keadilan, dan integritas. Proses pendaftaran hingga seleksi peserta disebut berlangsung transparan, terdokumentasi, dan berbasis indikator objektif.
“Kami terbuka untuk diawasi. Tapi pengawasan harus dengan data, bukan prasangka. Menyebarkan informasi tanpa bukti hanya merugikan institusi dan mencederai kepercayaan masyarakat,” tegasnya.
Koordinator lapangan, Riza Suryadi, menambahkan, ada empat yayasan yang berada di bawah kepengurusan mereka: Yayasan Abyakta Sejahtera Mandiri, Yayasan Karawang Angkasa Bagja, Yayasan Tarbiyatul Athfal Dharmasraya, dan Yayasan Pembangunan.
Sementara itu, sejumlah mitra yayasan juga membantah adanya praktik percaloan. Nel (41) mengaku biaya yang diberikan ke Poniman murni untuk operasional atas dasar kesepakatan bersama. “Tidak ada paksaan. Kami justru merasa dirugikan dengan tudingan itu,” katanya.
Hal senada disampaikan Nurminawati (60), yang menyebut sejak awal biaya pendirian dapur sudah disepakati bersama. “Kami tidak saling menjatuhkan, tujuan kita sama, yaitu memastikan program MBG ini sukses,” ujarnya.
Poniman menegaskan, Program MBG yang digagas Presiden Prabowo Subianto itu harus dijalankan secara bersih agar manfaatnya benar-benar sampai ke tengah masyarakat. “Ini bukan hanya soal makan bergizi, tapi juga soal menjaga integritas daerah Dharmasraya,” pungkasnya.SP.
Discussion about this post