Sarolangun, Jambi — Jaringan pipanisasi pada proyek DAK fisik infrastruktur bidang Air minum, dikerjakan KKM Sumber Makmur Desa Petiduran Baru Kecamatan Mandiangin terindikasi tidak sesuai dengan volume fisik di lapangan. Indikasi volume berlebih dan pipanisasi tumpang tindih dengan jaringan pipanisasi yang menggunakan anggaran Dana Desa, begitu kental mewarnai proyek ini.
DAK infrastruktur air minum Desa Petiduran Baru tahun 2025 dengan total anggaran Rp650 juta memiliki volume jaringan pipanisasi sepanjang 2500 meter. Terbentang melewati 9 RT dan dua dusun, yakni Dusun 1 dan Dusun 5.
“Dusun 1 RT 1, 2, 3 sudah full pipa tinggal sisa RT 04. Dusun 5 RT 17, 18, 19, 20 ini sudah terpasang semua,” pungkas sumber menjelaskan.
Proyek DAK fisik yang sedang dalam pengerjaan ini terkesan janggal, terindikasi ada dugaan permainan dalam ukuran volume jaringan pipanisasi.
Berdasarkan fakta investigasi dengan pemetaan jaringan pipa yang terbentang di tengah pemukiman Desa Petiduran Baru, didapat fakta dan informasi oleh media ini bahwa, hingga tahun 2023 lalu jalur di Pemukiman Desa Petiduran Baru telah hampir terpenuhi secara total.

Di awal pengerjaan dilaksanakan oleh pemerintah desa melalui kucuran Dana Desa Petiduran Baru Tahun 2021 dan 2023.
“Dikerjakan tahun 2021 dan tahun 2023,” kata sumber menjelaskan perkiraan kegiatan dilaksankan beberapa tahun lalu.
Lantas, dengan adanya pengerjaan pipanisasi di tahun 2025 ini, yang dikucurkan pemerintah pusat melalui DAK fisik infrastruktur bidang air minum, volume pipanisasi terkesan tidak sesuai dengan yang dibandingkan dari peta jaringan air minum di tengah pemukiman masyarakat.
Oleh karenanya jaringan pipanisasi terbilang mubazir, volume melebihi sisa jaringan yang belum terpasang berdasar kondisi di lapangan.
Bedasarkan data yang dihimpun media ini, titik lokasi di mana jalur akan dipasang pipanisasi yang dibangun baru tahun ini berakibat jaringan pipa sebelumnya yang masih berfungsi tumpang tindih dengan jalur yang telah terpasang pipanisasi dari kucuran anggaran Dana Desa tahun-tahun sebelumnya itu, dengan kisaran panjang 2000 m atau 2 km.
Miris dan amat disayangkan, pada perencanaan awal dinilai pihak terkait tidak maksimal, terkesan kurang jeli ketika turuun survey ke titik lokasi yang dikerjakan.
Oleh karenanya pengerjaan DAK fisik infrastruktur bidang air minum tahun 2025 di Desa Petiduran Baru, terindikasi berdampak terhadap kerugian negara, anggaran terindikasi bocor terkesan menguap dan terbuang percuma.
Seperti yang disampaikan sumber kepada media ini. Ia sangat prihatin ke mana akan dibentang jaringan pipanisasi sepanjang 2500 m tersebut.
Sementara sepanjang jalur yang akan dipasang pipanisasi hampir sepenuhnya sudah dibangun berasal dari jaringan pipanisasi yang bersumber dari Dana Desa.
“Ini jalur yang sudah ada pipa dari Dana Desa sekitar kurang lebih 2 km, sisanya?” pungkas sumber menjelaskan keheranan dengan sisa piala yang akan dikerjakan ke mana.
Hingga berita tayang kesekian kalinya, beberapa pihak terkait belum terkonfirmasi guna dimintai keterangan oleh media ini yang terus berupaya untuk menyambangi kantor Dinas PUPR Sarolangun.
Sementara Kabid Cipta Karya (CK) sulit ditemui serta terkesan menghilang dari peredaran. (Pen)
Discussion about this post