Padang Pariaman — Kekecewaan masyarakat Nagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, terhadap kepemimpinan Wali Nagari Asrul makin memuncak. Lebih dari dua tahun menjabat, warga menilai tidak ada satu pun perubahan berarti di nagari, justru kondisi fasilitas publik semakin memprihatinkan.
Jalan menuju kantor wali nagari yang terletak di tepi jalan lintas kini rusak parah tanpa perbaikan. Masyarakat menyebut hal ini sebagai bukti kegagalan Asrul dalam mengelola nagari, sehingga wajar bila publik mendesak agar anggaran dana desa segera diaudit secara menyeluruh.
“Sudah lebih dua tahun Asrul menjabat, tapi satu pun tidak ada perubahan. Jalan menuju kantor saja rusak, apalagi jalan kampung. Kami merasa kecewa berat,” ujar salah seorang tokoh masyarakat Pilubang, Selasa (27/8/2025).
Nada kekecewaan serupa juga datang dari Fery, Wakil Sekretaris DPP TKN Kompas Nusantara. Ia menilai kepemimpinan Asrul benar-benar jauh dari harapan.
“Jalan menuju kantor wali nagari saja tidak bisa diperbaiki, bagaimana mau memikirkan pembangunan kampung? Ini sangat memalukan. Banyak masyarakat sampai geleng kepala melihatnya,” tegas Fery.
Masyarakat pun mulai mempertanyakan transparansi anggaran. Mereka menduga ada penyalahgunaan dalam pengelolaan dana desa. Bahkan, sebagian warga menyinggung bahwa Asrul di awal pencalonannya sudah banyak menghabiskan dana untuk mendapatkan kursi Wali Nagari, sehingga kini gagal menunjukkan kinerja nyata.
“Warga tahu, Asrul dulu banyak mengeluarkan uang demi jabatan wali nagari. Tapi setelah duduk, tidak ada pembangunan yang dirasakan. Ini ironis, jabatan sudah diraih, tapi nagari malah semakin terpuruk,” ungkap warga dengan nada geram.
Saat ditanya awak media soal penggunaan anggaran, Asrul hanya menjawab singkat tanpa penjelasan detail. “Ada, Bang,” katanya terkait dana renovasi kantor wali nagari. Jawaban itu justru makin memicu tanda tanya di kalangan masyarakat.
Kini, warga menegaskan agar pihak terkait, mulai dari inspektorat hingga aparat penegak hukum, segera turun tangan melakukan audit transparan atas dana yang masuk ke Nagari Pilubang. Jika tuntutan itu tidak segera direspons, masyarakat mengancam akan melakukan aksi protes besar-besaran sebagai bentuk penolakan terhadap kepemimpinan Asrul yang mereka nilai gagal total. **
Discussion about this post