Payakumbuh — Ratusan toko di pusat pertokoan Kota Payakumbuh pada Selasa subuh 26 Agustus 2025 hangus terbakar, Ikatan Pedagang Pasar Payakumbuh (IP3) lakukan Konferensi Pers.
IP3 menduga peristiwa kebakaran yang terjadi itu merupakan kesengajaan. “Kebakaran Pasar Payakumbuh sengaja dilakukan, sebab kejadian tersebut sudah yang ketujuh kalinya,” ucap Ketua IP3, H. Esa Muhardanil didampingi Ady Surya, John Bahar serta belasan anggota IP3.
Sebelumnya, rentang waktu tahun 2016-2017 terjadi beberapa kali kebakaran, bahkan dalam satu bulan terjadi empat kali kebakaran. “Dari beberapa kali kebakaran itu telah menghanguskan beberapa petak toko,” terangnya.
Lebih lanjut H. Esa menyampaikan, kebakaran tersebut diantaranya terjadi di Blok Timur diduga disebabkan gulungan obat nyamuk yang diletakkan di atas sekring, hal itu dilakukan agar, saat obat nyamuk habis akan membakar kabel dan menyebabkan korsleting.
“Dan setelah itu di Blok C terjadi kebakaran di tiga titik, beruntung segera diketahui petugas ronda. Kebakaran berikut di Toko Kenalan dan toko H. Yusri yang menghanguskan beberapa petak toko,” ujarnya.
H. Esa menuturkan, kebakaran yang terjadi saat ini bukan yang pertama kalinya, “Kebakaran sudah terjadi hingga tujuh kali, ada yang berhasil dicegah petugas ronda, namun ada juga yang sampai menghanguskan beberapa petak Toko Pedagang,” sebut Ketua IP3, H. Esa Muhardanil didampingi Ady Surya, John Bahar serta belasan anggota IP3 saat mendatangi Balai Wartawan Luak Limapuluh di Ex. Kantor Bupati Limapuluh Kota di Pusat Kota Payakumbuh, Selasa sore 26 Agustus 2025.
Lebih jauh H. Esa menjelaskan, dari peristiwa kebakaran sebelumnya sumber api dari bawah, tapi saat ini kebakaran yang terjadi Selasa subuh 26 Agustus ini, sumber api tersebut berasal dari atas. Sehingga petugas ronda atau pedagang sulit mencegah atau memadamkannya.
H. Esa juga menambahkan, sebelumnya saat Pemerintahan Walikota Payakumbuh, Riza Falepi pernah menyampaikan konsep pembangunan pasar, ingin membuat pasar tradisional atau membangun Pasar Payakumbuh ini delapan tingkat.
“Kami pedagang pasar yang tergabung dalam ikatan pedagang pasar Payakumbuh (IPPP) meminta kepada pemko agar toko-toko kami ini dibeli dulu oleh pemda,” jelasnya.
Terkait keinginan pedagang atau IP3 agar toko pedagang dibeli oleh pemerintah, agar keinginan Walikota Payakumbuh saat itu Riza Falepi terwujud, tapi hal ini tidak dikabulkan karena biaya yang dikeluarkan sangat besar.
“Dan konsep inilah yang dipakai sekarang untuk pembangunan pasar,” tegasnya.
Lima hari yang lalu sebelum kejadian, masih diterangkan H. Esa, IPPP diundang pemda untuk menjelaskan konsep revitalisasi pasar, konsep tersebut bagus karena tidak adanya pembangunan pasar, yang ada menata pasar kembali, “Tapi Pemda memang menginginkan Pasar ini dibongkar, dibangun baru,” ucap H. Esa.
Terkait rencana itu, H. Esa menyampaikan kepada pemerintah daerah bahwa pihaknya (IP3) tidak menolak pembangunan, tetapi harus diperhatikan kondisi pasar saat ini.
“Kita tidak menolak pembangunan, tapi tolong perhatikan dulu kondisi pasar saat ini, tata dahulu pasarnya agar pembeli ramai,” tukuknya.
Pasar Diduga Sengaja Dibakar
Sementara terkait peristiwa kebakaran yang terjadi tadi pagi, H. Esa menduga karena IP3 menolak keinginan pemerintah untuk melakukan revitalisasi.
“Apa hubungannya dengan kejadian kebakaran tadi, karena kita menolak keinginan pemerintah untuk melakukan revitalisasi, padahal gedung atau bangunan toko saat ini masih bagus, masih layak dipakai. Dua bulan terakhir, CCTV yang ada di pasar dibongkar. Kita dalam hal ini berburuk sangka pasar sengaja dibakar, kebakaran saat ini memang disengaja,” tutupnya. (bbz)
Discussion about this post