(Kota Solok-RI) Wakil Wali Kota Solok Reinier, menantang para generasi muda untuk menciptakan cindera mata berkualitas. “Apabila hasil karya cindera mata saudara berkualitas bagus dan sangat bagus, beritahu kami agar bisa dipasarkan guna meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujar Reinier.
Hal itu diucapkan Reinier, saat membuka pelatihan Penerapan Inovasi dan Teknologi Diversifikasi Cindera Mata Berbahan Resin, bertempat di Kantor Balitbang Kota Solok, Kelurahan Laing, Kamis (19/3).
Kegiatan yang difasilitasi langsung oleh Balitbang Provinsi Sumatera Barat itu, dihadiri langsung oleh Kepala Balitbang Provinsi Sumatera Barat Dr.Ir.Reti Wafda,M.Tp, Kepala Balitbang Kota Solok Drs.Marwis, Kabid Pembangunan Inovasi dan Teknologi Balitbang Prov Sumbar Ir.Yusniar, serta narasumber Ahmad Bahudin dari ISI Padang Panjang. Adapun jumlah peserta pada kegiatan itu sebanyak 25 orang dengan umur maksimal 40 Tahun.
Lebih jauh dikatakan Reinier, OPD terkait di lingkungan Pemerintah Kota Solok, salah satunya Dinas Koperasi, Perdagangan dan UKM agar menyediakan tempat pemasaran hasil-hasil karya yang telah dibuat. “Jangan sampai kita hanya menyuruh membuat cindera mata, namun tidak memfasilitasi untuk menjual produk tersebut,” jelas Reinier.
Pelatihan ini, merupakan wujud komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Ekonomi kerakyatan adalah ekonomi yang berlandaskan kekuatan rakyat, dengan bersama-sama dengan cara tradisional maupun modern mengelola ekonomi.
Reinier juga mengucapkan terimakasih kepada balitbang Provinsi Sumbar, karena telah memberikan kesempatan kepada masyarakat Kota Solok untuk mendapatkan pelatihan ini.
“Mudah-mudahan dengan pertemuan selama 4 kali ini, bisa diambil hikmahnya dan ilmunya akan dimanfaatkan untuk selanjutnya,” ucap Reinier.
Sebelumnya, Kepala Balitbang Provinsi Sumatera Barat Reti Wafda mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu cara pemerintah menjembatani apa yang telah dilahirkan perguruan tinggi, dengan cara melakukan diseminasi kepada masyarakat. Hal itu agar dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menambah pendapatan.
Reti mengharapkan, apa yang telah dilatih pada kali ini akan dapat berkembang di masyarakat dan dapat berlanjut kedepannya. “Setelah pelatihan ini, kami akan mengkoordinasikan dengan dinas terkait sehingga kegiatan ini dapat berlanjut nantinya. Pelatihan ini merupakan sebuah peluang untuk mencukupi kebutuhan cindera mata yang harus dimaksimalkan oleh para generasi muda,” tutupnya.
Mungkin sudah banyak dari kita yang pernah melihat benda-benda berbahan resin, namun tidak pernah tahu sebelumnya apa itu resin. Resin sendiri kini dibagi menjadi dua, yaitu resin alami dan kimiawi.
Resin alami berupa getah dari berbagai macam pohon terutama pohon kunjung (conifer). Seiring makin sulitnya mendapatkan resin alami terutama untuk produksi skala besar, munculah resin kimiawi yang bisa dibuat sesuai kebutuhan.
Karena sifatnya yang cair, material ini memiliki keunggulan tersendiri sebagai bahan baku kerajinan ketimbang material lain, contohnya kayu. Resin lebih gampang dibentuk sehingga bisa sangat menyerupai cetakannya.(nisha)
Discussion about this post