Limapuluh Kota — Beberapa hari ini beredar kabar di berbagai grup WhatsApp Payakumbuh dan Limapuluh Kota tentang salah seorang Anggota DPRD Limapuluh Kota dari fraksi Gerinda tertangkap dan digerebek massa sedang bertandang kerumah seorang janda di komplek perumahan yang berada di kelurahan Ompang Tanah Sirah, Kecamatan Payakumbuh Utara.
Mirisnya lagi, ada juga media online yang menggiring opini seakan-akan anggota dewan ini telah melakukan tindakan tidak terpuji (berbuat mesum-Red) di rumah janda itu. Karena takut digerebek warga dia melarikan diri ke ladang dan selanjutnya ditangkap massa. Tidak itu saja, ada juga yang mengatakan bahwa anggota dewan berinisial H itu juga dipukuli warga hingga berdarah-darah.
Menaggapi berbagai isu miring tersebut, Ketua DPC Gerindra Limapuluh Kota, Deni Asra buka suara. Kepada media ini, Deni membantah kabar dan fitnah yang telah dimuat di beberapa media online dan jadi perbincangan hangat di berbagai grup WhatsApp itu.
Deni mengatakan, bahwa seminggu yang lalu dia telah mendengar kabar ini. Selanjutnya selaku ketua DPC Gerindra, dia telah memanggil Anggota Dewan inisial H tersebut untuk klarifrikasi.
Kepada Deni Asra, H menceritakan bahwa pada Senin 4 Agustus 2025, seusai rapat di Gedung DPRD pada pukul 20.00 Wib, salah seorang staf di DPRD Limapuluh Kota inisial M (perempuan) meminta bantuan dirinya untuk menjemput anaknya yang pulang les di kota Payakumbuh.
“Karena sudah malam dan cuaca hujan deras maka H langsung menyanggupinya. Tepat Pukul 21.00 Wib usai menjemput anak M dan singgah sebentar untuk membeli mie rebus, H langsung menuju kerumah M di komplek perumahan Insan Griya,” ujar Deni Asra, Kamis (14/8/2025).
Selanjutnya kata Deni, sekitar pukul 22.05 Wib, H sampai di rumah M dan singgah sebentar. Tidak berapa lama setelah itu, diperkirakan hanya sepuluh menit, ada beberapa orang warga yang mendatangi rumah M dan mengigatkan bahwa jam tamu di komplek itu hanya sampai pukul 22.00 Wib.
“Karena tidak mengetahui aturan di komplek itu, kepada masyarakat yang datang H minta maaf. Yang pasti didalam rumah itu, H bertiga dengan M dan anaknya. Ketika warga datang, H juga tidak lari karena dia tidak berbuat apa-apa. Hanya duduk dan mengobrol,” ujar Deni Asra.
Setelah mendengar klarifikasi dari H, Deni Asra berinisiatif menghubungi salah seorang warga bernama Dela (42 tahun) yang ikut menyambangi rumah M pada malam kejadian tersebut.
“Setelah mendengar cerita dari H, saya juga menghubungi Dela salah seorang ASN yang bekerja di Pemkab Limapuluh Kota, yang juga bertempat tinggal di komplek tersebut. Kebetulan Dela juga ikut hadir dan menyaksikan langsung kejadian malam itu,” tutur Deni.
Dari informasi yang diberikan Dela, kata Deni Asra, pada malam itu tidak benar adanya penggerebekan massa. Yang ada hanya beberapa orang warga mengigatkan kepada M dan H bahwa sesuai aturan di komplek, H telah melanggar jam tamu. Bagi yang bertamu, hanya diperbolehkan sampai pukul 22.00 Wib. Akibat pelanggaran tersebut, H sudah meminta maaf dan membuat surat perjanjian untuk tidak lagi mengulangi perbuatan tersebut.
“Jadi, berdasrkan kesaksian Dela, saya bisa pastikan dan saya jamin bahwa ketua Fraksi Gerindra tidak melakukan hal-hal yang tidak terpuji atau berbuat mesum seperti yang diberitan oleh beberapa media online,” tegas Deni.
Sementara itu, ketua Fraksi Gerindra DPRD Limapuluh Kota inisial H ketika dihubungi lewat aplikasi pesan WhatsApp untuk menanyakan terkait persoalan tersebut, dengan ringkas H membalas bahwa dirinya selaku Anggota Dewan telah menemui pimpinan DPRD dan mengklarifikasi isu-isu miring yang tengah berkembang di masyarakat dan ia juga telah menemui langsung Ketua DPC Gerindra Limapuluh Kota.
“Saya sudah temuai pimpinan DPRD dan Ketua DPC Gerindra. Jika saudara telah meminta tanggapan dari Deni Asra, ya sudah, apapun yang disampaikan oleh Deni Asra itu juga tanggapan saya,” balas H melalui pesan WhatsApp.
Pada kesempatan lain, salah seorang Anggota DPRD Limapuluh Kota, Ubetra Syandra yang juga dari partai gerindra, mengaku cukup terkejut dengan pemberitaan dari beberapa media online terkait persolan tersebut.
“Saya sangat kenal denga H, dan saya tidak yakin kalau H akan berbuat seperti itu dengan staf DPRD tersebut,” ujar Ubetra.
Menurut Ubetra, H punya pribadi yang baik. Agamanya juga sangat kuat sehingga tidak mungkin dia akan melakukan perpuatan yang tidak senonoh. Untuk itu ubet berharap agar H tetap sabar dan kuat menghadapi peristiwa ini. (Bbz)
Discussion about this post