Padang — Plt PWI adalah kepengurusan yang sah dan diakui, mereka harus hadir di kongres dan wajib diundang. Demikian pernyataan Ketua Steering Committee (SC), Zulkifli Gani Ottoh dalam Rapat Panitia Pengarah SC Kongres Persatuan PWI 2025, Rabu (13/8/2025).
Dalam rapat yang digelari Hall Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat itu, disepakati tiga keputusan baru terkait peserta. Salah satunya adalah mengundang Plt PWI Sumbar bersama seluruh Plt PWI lainnya sebagai bagian dari tubuh organisasi PWI.
Keputusan ini menegaskan kembali bahwa seluruh pengurus yang terbentuk baik sebelum konflik dan setelah adanya konflik adalah pengurus yang sah yang diakui oleh Kongres Persatuan PWI 2025.
“Semua pengurusan yang dibentuk baik HCB maupun Zulmansyah adalah pengurus sah, namun agar jumlah suara tidak bertambah dan tetap sesuai dengan PD/PRT, maka
status kepesertaaan dibagi menjadi dua bagian, peserta penuh yang memiliki hak suara dan hak bicara, dan peserta peninjau yang tidak memiliki hak suara,” ujar Zugito panggilan akrab Zulkifli Gani Ottoh.
Katanya, Pembagian status kepesertaan terhadap 38 pengurus provinsi plus pengurus PWI Solo sudah diputuskan oleh Ketum PWI hasil Kongres Bandung, Hendry Ch Bangun, dan Ketum hasil KLB PWI Jakarta, Zulmansyah Sekedang dalam beberapa kali pertemuan negosiasi.
Terkait status PWI Sumbar yang memiliki dua kepengurusan keputusannya adalah peserta penuh kongres diberikan kepada Ketua PWI Widya Navies dan peserta peninjau diberikan kepada Plt Ketua PWI Sumbar, Faisal Budiman
“Keduanya adalah kepengurusan yang sah dan diakui oleh Kongres. Begitu juga dengan kepengurusan yang mengalami dualisme di sejumlah provinsi lain. Ada yang mendapat peserta penuh dan ada juga yang hadir sebagai peserta peninjau. Semuanya sekarang hadir di Kongres Persatuan 2025 demi kebersamaan organisasi PWI sekarang dan kedepannya,” kata Zulkifli Gani Ottoh.
Ketua SC menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut. “Kebijakan ini kami ambil karena mereka-mereka (Plt-Plt) ini tidak berdosa, tidak punya kesalahan, dan tidak ada keinginan sendiri menjadi Plt. Mereka ditunjuk akibat adanya dualisme kepengurusan PWI Pusat. Jadi kebijakan ini supaya mereka merasa dihargai, walaupun sebagai peninjau. Jangan lupa juga mereka terlanjur punya hubungan dengan kepala daerah dan mitra-mitranya di daerah,” papar Zugito.
Zugito juga kembali menegaskan jika Kongres Persatuan PWI 2025 hanya beragendakan pemilihan Ketua Umum PWI Pusat dan Ketua Umum Dewan Kehormatan PWI Pusat periode 2025-2030. “Tidak ada agenda lain di luar itu,” terangnya.
Sementara itu Plt Ketua PWI Sumbar Faisal Budiman menyambut baik keputusan SC yang menunjukkan semangat kebersamaan PWI dalam kongres nanti. Menurut Ajo panggilan akrab Faisal Budiman, dirinya tidak masalah dengan pemberian peserta penuh kepada Widya karena itu adalah keputusan Ketum Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah dalam pertemuan elit mereka.
“Kita mendukung semua keputusan, ini demi PWI kedepan. Ini momentum penting bagi kita seluruh pengurus dan anggota PWI untuk kembali merekatkan persatuan organisasi,” ujar Faisal Budiman.
Juga terimakasih kami kepada teman-teman OC, ada Pak Raja Pane dan kawan-kawan yang sudah mengorbankan pikiran, tenaga, dan waktunya untuk menyukseskan kongres kita ini,” ujar Dheni Kurnia di Pekanbaru, Kamis (14/8/20250).
Faisal juga memberikan tanggapannya atas pemberitaan negatif yang dilancarkan kepada dirinya dan pengurus Plt PWI baru-baru ini. Menurutnya, sebaiknya semua pihak mengedepankan semangat kebersamaan sebagaimana yang diusung oleh Ketum Kongres Bandung 2023 dan Ketum KLB Jakarta 2024. Kalau Plt PWI disebutkan ilegal tentu tidak akan diundang dalam Kongres Persatuan 2025 di Cikarang, Jawa Barat.
“Kami juga bisa bersikeras agar kami yang lebih berhak untuk mendapatkan suara dalam kongres karena kami dibentuk oleh PWI yang memiliki legitimasi hukum yang kuat. Namun kami menyadari ini adalah kongres persatuan dimana yang harus mengalah untuk mendapatkan kesepakatan bersama. Saya ketika disampaikan Pak HCB tentang hal ini menyatakan dapat menerimanya, karena kami paham betul bahwa HCB sudah memiliki skema kemenangan yang mesti mendapatkan dukungan seluruh pengurus Plt yang pernah ia bentuk sebelumnya. Tidak ada masalah. Kita paham organisasi dan begitu mencintai PWI ini,” ujarnya. (**)
Discussion about this post