Dharmasraya – Puskesmas Sungai Rumbai terus mendorong transformasi layanan publik dengan meluncurkan inovasi berbasis digital bertajuk INTIP MAS atau Informasi Terintegrasi dan Pengaduan Puskesmas. Inovasi ini memungkinkan masyarakat mengakses berbagai informasi layanan serta menyampaikan kritik dan pengaduan secara langsung melalui pemindaian barcode menggunakan smartphone.
Inovasi tersebut digagas oleh Apt. Osa Yalinda, S.Farm., seorang apoteker yang sehari-hari bertugas di Puskesmas Sungai Rumbai. Ia menjelaskan bahwa INTIP MAS mulai dirancang pada awal Januari 2023 dan disosialisasikan kepada masyarakat sejak Februari 2023 melalui berbagai kegiatan seperti penyuluhan, Lokakarya Mini (LOKMIN), dan Pertemuan Lintas Sektor (LINSEK).
“Banyak masyarakat yang ingin tahu lebih banyak tentang layanan puskesmas atau ingin menyampaikan keluhan, tapi tidak semua punya waktu untuk datang langsung. Dari situ kami terpikir membuat akses digital yang simpel dan bisa digunakan siapa saja. Barcode adalah jawabannya,” ujar Osa Yalinda, (22/07/2025)
Melalui INTIP MAS, pengunjung puskesmas dapat memindai barcode yang tersedia di bagian pendaftaran untuk mengisi survei kepuasan, melakukan skrining BPJS, serta mendapatkan informasi seputar layanan puskesmas dan inovasi yang sedang dijalankan. Selain itu, masyarakat juga bisa menyampaikan kritik dan saran secara langsung dari gawai pribadi mereka. Bagi masyarakat yang berada di luar puskesmas, barcode yang sama dapat diakses melalui media sosial resmi puskesmas.
Evaluasi terhadap data survei kepuasan dilakukan secara berkala setiap pertengahan dan akhir tahun. Sementara itu, seluruh pengaduan yang masuk akan direkap dan ditindaklanjuti setiap dua minggu sesuai standar operasional yang telah ditetapkan.
Menurut Osa, kehadiran INTIP MAS tidak hanya memberikan kemudahan akses informasi, tetapi juga mendorong peningkatan mutu layanan puskesmas melalui masukan yang lebih cepat dan terstruktur dari masyarakat.
“INTIP MAS membuat komunikasi dua arah menjadi lebih efektif. Kami tidak hanya menyampaikan informasi, tapi juga bisa mendengar langsung apa yang dirasakan masyarakat. Ini menjadi dasar kami untuk terus memperbaiki pelayanan,” tambahnya.
Sejak diterapkan, inovasi ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Warga kini lebih mengetahui jenis-jenis layanan yang tersedia dan merasa lebih leluasa menyampaikan keluhan tanpa harus menunggu waktu berkunjung. INTIP MAS pun kini menjadi salah satu model pelayanan terintegrasi yang mulai dilirik sebagai praktik baik dalam penguatan sistem pelayanan publik di tingkat puskesmas.*
Discussion about this post