Sarolangun — Wujudkan Program Swasembada Pangan Nasional, Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Sarolangun Ir Dedy Hendry, M.Si pimpin Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) di Kabupaten Sarolangun,bertempat ruang Pola Utama Kantor Bupati Sarolangun, pada Kamis (03/07/25).
Rakor dilaksanakan bersama Badan Perakitan Modernisasi Pertanian Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BPMP) Jambi.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Kepala BRMP Jambi Firdaus diwakili Ketua Tim Diseminasi Dr Hendi Putra,Pabung Mayor CHK Dedy Afrizal, Danramil 420-04 Sarolangun Mayor Inf Abdul Aziz, Danramil 420-02 Ma. Limun Kapten Inf Kosni.
Tampak juga hadir seluruh jajaran kepala OPD terkait di lingkup Pemkab Sarolangun, Kabid, Camat, Koordinator PUPT, Balai Pembenihan, Kepala UPTD penyuluhan, serta BRMP Provinsi Jambi, Korwil Penyuluh Pertanian, Pendamping dan Ketua Brigadir Pangan dan perwakilan Sentra Tani.
Dalam sampaiannya, Ketua Tim Diseminasi BRMP Jambi Hendi Putra mengatakan dalam rangka mempercepat kegiatan target Luas Tambah Tanam (LTT) di Kabupaten Sarolangun, Glguna mewujudkan program swasembada pangan, dilaksanakan tindak lanjut Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor: 109/Kpts/PW.020/M/03/2025, tanggal 07 Marel 2025, tentang Penanggungjawab Provinsi dan Kabupaten/Kota pada Kegiatan Swasembada Pangan.
”Sebenarnya untuk LTT ini sudah jadi pekerjaan bukan hal yang baru karena sebelumnya kita pernah juga di tahun 2016-2018 dan sampai sekarang masih juga berhubungan dengan LTT karena jadi target utama sekarang dari bapak presiden kita Bapak Prabowo bahwa salah satu adalah swasembada pangan,” pungkasnya.
Demikian pihaknya berkeinginan bersinergi dan semuanya, bukan saja di kementerian Pertanian akan tetapi semua kementerian terlibat dan bergandeng tangan.
Baik Kementerian PU dan juga menggandeng langsung dengan pihak TNI dalam hal ini angkatan darat bekerjasama dalam bentuk mensukseskan swasembada pangan.
”Dari yang sudah kita evaluasi di bulan Juni, ada memang kesalahan human error karena ada selisih sekitar 2000 sekian karena kalau di hitung tidak masuk target sampai 4.000, data itu sudah masuk ke sistim sehingga tidak bisa di rubah lagi,” tegasnya.
Lantas ia menjelaskan merupakan PR bersama. “Jadi ini PR bersama, mudah-mudahan dengan punya kita kekuatan bersama, dan di Sarolangun ini kemampuannya sebenarnya berapa, dan jangan kita paksakan. Tentunya ini tidak lepas dari peran penyuluh di lapangan,” terangnya.
(Pen)
Discussion about this post