Padang Pariaman — Tokoh masyarakat Padang Pariaman Tri Suryadi, yang akrab disapa Wali Feri, angkat bicara terkait pembatalan Pekan Kebudayaan Padang Pariaman oleh bupati dan peralihan agenda menjadi Pekan Kebudayaan Nagari Katapiang, yang kini menjadi sorotan publik.
Wali Feri menyampaikan dukungan dan apresiasi terhadap kegiatan tersebut yang dinilainya meriah dan positif bagi masyarakat.
“Acaranya kita lihat di media sosial ramai, semarak, dan berhasil mengangkat semangat kebudayaan di tengah masyarakat Katapiang. Ini patut kita dukung,” ujar Wali Feri, Jumat siang (11/7/2025).
Namun di tengah suasana kebudayaan yang semestinya penuh kegembiraan, Wali Feri justru menyayangkan isi pidato dari tokoh adat Datuak Rajo Sampono, yang menurutnya berpotensi memicu perpecahan.
“Secara pribadi saya sangat menyayangkan pidato Datuak Rajo Sampono yang bisa berpotensi provokasi. Bahasa yang disampaikan seolah ingin mengarahkan masyarakat untuk membenci kepala daerah,” tegas Wali Feri.
Menurutnya, dalam kondisi Padang Pariaman yang sedang menghadapi banyak tantangan baik dari segi budaya, sosial, pendidikan, infrastruktur hingga kesehatan semestinya para tokoh justru menjadi pendingin dan penjaga stabilitas sosial, bukan sebaliknya.
“Padang Pariaman ini butuh pemulihan pasca bencana, butuh perhatian terhadap banjir, normalisasi Batang Anai, jembatan putus di Kuliek, Sikabu, dan Lubuak Aluang. Ini yang mendesak, dan Alhamdulillah bupati sudah koordinasi ke kementerian pusat. Jadi jangan kita rusak semangat itu dengan isu yang memecah belah,” ujarnya.
Seharusnya, sambung Wali Feri, ia menekankan bahwa kritik terhadap pemerintah sah-sah saja, namun harus tetap dalam koridor etika dan kebijaksanaan. Ia mengingatkan bahwa bupati adalah simbol daerah yang harus dihormati, bukan dijatuhkan dengan cara yang bisa memicu sentimen negatif.
“Kita sudah mulai kebablasan. Kebablasan mengkritik, kebablasan menyarankan, bahkan kebablasan dalam etika. Ini yang harus kita jaga bersama. Saya bicara bukan karena saya tim sukses bupati, tapi karena saya putra daerah,” tegasnya.
Saat ini Bupati Padang Pariaman tengah fokus membangun Kabupaten Padang Pariaman, terutama dalam bidang infrastruktur yang belakangan ini banyak yang rusak akibat bencana melanda.
“Kita ingin semangat yang ada pada Bupati JKA saat ini tidak terganggu. Karena beliau tengah fokus mencari bantuan kepusat untuk permasalahan itu,” harapnya.
Lebih lanjut, Wali Feri mengajak semua pihak untuk menyelesaikan polemik ini secara damai dan musyawarah, serta membuka ruang diskusi dan mediasi antar tokoh adat dan tokoh masyarakat.
“Harapan saya, nanti kita adakan diskusi bersama kawan-kawan, termasuk Datuak Rajo Sampono. Kita perlu luruskan niat dan pikiran, karena ini menyangkut kehormatan daerah dan persatuan masyarakat,” katanya.
Menutup pernyataannya, Wali Feri menyampaikan dua pesan penting, mengajak masyarakat Nagari Katapiang agar tidak mudah terprovokasi dan tetap fokus membangun nagari. Dan kepada kepala daerah, agar tetap mengedepankan pendekatan persuasif dan melanjutkan pembangunan di segala sektor.
“Mari kita jaga daerah ini bersama. Saya berharap Bupati tetap fokus bekerja, dan masyarakat tetap tenang. Kita ingin suasana damai, pembangunan lancar, dan adat tetap menjadi pemersatu, bukan pemecah,” tutupnya. (*)
Discussion about this post