Oleh Syafri Piliang
Wartawan Muda
Dharmasraya – Hiruk pikuk jalan lintas Sumatera tak hanya menyuguhkan deru kendaraan dan debu di musim kemarau. Di salah satu simpulnya, GOR Sport Center Nagari Koto Padang, sebuah gema harapan menggantung sejak hari Senin yang berlali, dimana saat Parade Talenta Atlet Dharmasraya dijanjikan untuk diluncurkan, namun ditangguhkan.
Seperti janji yang belum ditepati, para atlet muda bersabar dalam semangat, menanti kibaran bendera olahraga diiringi matahari yang pelan-pelan menyapa dari barat hingga ke tempat terbenamnya sang surya itu.Dan pada Kamis sore, 3 Juli 2025, janji itu akhirnya menemui takdirnya.
Langit Pulau Punjung menjadi saksi mendaratnya sebuah helikopter dari langit Padang. Bunyi baling- balingnya yang menderu di atas lapangan Sedasi Nagari Sungai Kambut, Kecamatan Pulau Punjung, debu dan rerumput kering terlihat beterbangan seperti menyambut pemuda yang ditunggu-tunggu.
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo ketika turun dari helikopter didampingi Wagub Sumbar Vasko Ruseimy. Sang mentri muda datang, meski tertunda, membawa segenggam harapan untuk para pemuda tanah mekar bernama Dharmasraya.
Disambut hangat oleh Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy, serta Bupati Srikandi muda Annisa Suci Ramadhani, momen ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah pertemuan semangat yang selama ini mendidih di dada-dada muda yang kerap terabaikan. Di balik senyum, ada tuntutan yang ingin disampaikan, “Kami punya potensi, jangan hanya dilihat dari jauh ucap seorang anak muda Roni yang sedang mengabadikan gambar sang mentri muda itu.
Dengan langkah mantap, rombongan menuju rumah dinas bupati untuk beristirahat sejenak, mencicipi santapan lokal ala dharmasraya sembari menyelami makna kehadiran di tanah yang haus dari perhatian pusat. Tak lama berselang, tepat pukul 15.00 WIB, iring-iringan mobil berwarna putih dengan plat RI 25 melaju menuju GOR Sport Cente merupakan tempat, janji dan harapan hendak dirayakan.
Di sana, sejak siang para atlet telah berkumpul.Mengenakan dres warna-warni cabang olahraga masing-masing, mereka bukan sekadar menunggu pejabat, tapi mereka menunggu pengakuan.
Ratusan pasang mata menyambut langkah sang Menpora. Dari atlet hingga anggota DPRD,kepala OPD, camat,wali nagari dan para tokoh adat, ninik mamak, alim ulama, cerdik pandai, bundo kanduang dan pemuda, semuanya bersatu dalam irama yang sama yakni irama perubahan.
GOR yang dulunya sepi kini menjadi panggung perayaan mimpi indah. Tetapi di balik gegap gempita itu, ada kritik yang harus dilontarkan, mengapa harus ditunda..? Mengapa perhatian pemerintah pusat begitu jauh jaraknya, bahkan ketika potensi ini telah berdiri kokoh di depan mata..?
Talenta tak butuh seremoni mewah. Ia butuh dukungan berkelanjutan.
Hari ini, mungkin tepuk tangan bergema dan lensa kamera menangkap setiap senyum yang hadir. Tapi esok ataupun lusa, di saat cahaya sorot itu mulai meredup seketika, apakah komitmen akan tetap menyala..? tentu jawabannya ada disana.
Parade Talenta Atlet Dharmasraya ini bukan hanya sekadar launching acara. Ini adalah suara-suara muda yang selama ini bergelut dalam keterbatasan, namun tak pernah kehilangan asa. Di pundak mereka, kita letakkan harapan masa depan olahraga daerah ini. Dan kepada pemimpin, kita titipkan satu pesan “Jangan hanya datang saat kami ramai, tapi temanilah kami di saat sepi*
Discussion about this post