Padang — Melihat situasi dan kondisi yang terjadi di Indonesia hari ini, dimana virus corona menjadi momok yang menakutkan dan mematikan hampir semua sendi perekonomian, namun situasi politik juga semakin memanas menjelang pilkada serentak tahun 2020 ini.
Begitu juga dengan kondisi di Kota Padang, dimana akibat wabah corona ini mematikan sektor pariwisata yang sangat diandalkan oleh kota Padang.
Hal ini diungkapkan oleh Budi Syahrial anggota DPRD kota Padang dari fraksi Gerindra dalam wawancara via telpon dengan wartawan.
Budi Syahrial juga mengatakan sebaiknya wali kota fokus dulu menyelesaikan janjinya sebagai Wali Kota Padang dan jangan berfikir dulu untuk Pilgub, “Karna ke depannya akan lebih berat apalagi melihat situasi yang berkembang saat ini, dimana virus corona mengancam sektor pariwisata kota Padang. Tidak hanya sektor pariwisata tapi juga sektor perekonomian, dimana para UKM dan UMKM banyak yang terkena dampak,” imbuhnya.
Ini terkuak pada saat rapat paripurna DPRD kota Padang, Senin 16 Maret 2020. Budi Syahrial menanyakan isu atau kabar tentang majunya Wali Kota Padang Mahyeldi pada Pilgub 2020.
Hal itu dijawab dengan diam dan senyuman oleh wali kota. “Kalau diam tando iyo tu,” tegas Budi.
Ketika ditanya lebih lanjut seandainya Mahyeldi tetap lanjut untuk maju di Pilgub, apakah ini bisa membuka peluang untuk anggota DPRD melakukan hak interpelasi atau hak angket karna wali kota tidak dapat menjalankan tugasnya? Budi menjawab, tidak menutup kemungkinan itu akan dilakukan seandainya ada aturan perundang undangan yang dilanggar, tambah budi dalam penutup wawancara dengan media ini.
“Apapun keputusannya itu hak pak Mahyeldi semuanya, kita serahkan pada masyarakat yang menilai, karna pak Mahyeldi telah berjanji kepada warga kota Padang untuk bekerja 5 tahun dan bukan berhenti di tengah jalan,” tutup Budi Syahrial.
Discussion about this post