Kota Pariaman – Di hari kelima bulan Muharram 1447 H/01 Juli 2025 M kegiatan kedua dalam acara pembuatan tabuik pada event Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman 2025 dilakukan dengan prosesi Manabang Batang Pisang atau Maambiak Batang Pisang.
Prosesi Manabang Batang Pisang ini digelar pada dua lokasi yang berbeda yaitu di Kelurahan Lohong Kecamatan Pariaman Tengah tepatnya di Kampuang Kaliang proses manabang batang pisang untuk tabuik subarang, dan di Kelurahan Alai Gelombang Kecamatan Pariaman Tengah tepatnya di Simpang Alai Gelombang lokasi manabang batang pisang untuk tabuik pasa.
Sebelum prosesi manabang batang pisang dilakukan pada pukul 17.00 wib, batang pisang tersebut ditanam terlebih dahulu bersama dengan batang tebu di lokasi yang telah disiapkan. Kemudian pedang yang akan digunakan sebagai alat untuk manabang patang pisang dan tebu, diarak terlebih dahulu oleh orang tuo tabuik dan anak tabuik yang diiringi dengan pukulan gandang tasa menuju lokasi tempat batang pisang yang akan ditebang tersebut.
Makna dari manabang batang pisang dan batang tebu ini adalah sebagai tanda yang melambangkan ketajaman pedang yang digunakan dalam pertempuran di Karbala, dan juga sebagai symbol tuntutan atas kematian Husein bin Ali, cucu dari Nabi Muhammad SAW yang terbunuh dalam pertempuran karbala tersebut, kemudian batang pisang yang sudah ditebang tersebut akan dibawa ke rumah tabuik untuk disimpan ditempat penyimpanan tabuik.
Sementara itu untuk prosesi manabang batang pisang tabuik pasa dilaksanakan setelah sholat magrib sekitar pukul 18.30 wib di lokasi yang telah disebutkan, setelah itu dilanjutkan dengan arak-arakan gandang tasa menuju daraga atau tempat lokasi masing-masing tabuik dibuat.
Dalam perjalanan menuju daraga tersebut, tepatnya di simpang tugu tabuik antara tabuik pasa dan tabuik subarang, akan terjadi perselisihan atau basalisiah, setelah itu masing-masing kelompok kembali damai dan bertolak kembali ke daraga masing-masing. (tachi)
Discussion about this post