Pasaman Barat — Pencegahan stunting menjadi fokus utama dalam kegiatan Sosialisasi dan Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana yang digelar di gedung serba guna Pujo Rahayu Nagari Ophir, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat, Kamis (26/7).
Acara ini menghadirkan Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama, secara virtual, sebagai narasumber utama, bersama Kepala DPPKB3A Pasbar. Menurutnya dengan mencegah stunting, kita telah mensukseskan program presiden untuk menggapai Indonesia emas pada tahun 2045 nanti.
Ade Rezki menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menyukseskan Program Bangga Kencana program strategis BKKBN yang bertujuan mewujudkan keluarga sehat, berkualitas, dan sejahtera.
“Jika angka stunting masih tinggi, maka cita-cita Indonesia Emas 2045 akan sulit terwujud. Kesadaran akan pola hidup sehat dan edukasi sejak dini sangat krusial,” tegasnya.
Ia juga menekankan komitmen pemerintah untuk bersinergi dengan berbagai pihak dalam upaya menekan prevalensi stunting, termasuk melalui inisiatif Program Bergizi Gratis yang ditujukan untuk memastikan kecukupan gizi anak-anak di seluruh lapisan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana dan Perlindungan Anak (DPPKB3A) Dr Anna Rahmadia, menjelaskan bahwa Program Bangga Kencana merupakan penyempurnaan dari program sebelumnya, dimana sekarang BKKBN telah beubah menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemenduk Bangga).
“Bangga Kencana tak lagi semata soal keluarga berencana. Program ini mencakup perencanaan keluarga, pendidikan anak,bahkan untuk pemberdayaan lansia hingga pembangunan kampung berkualitas,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi salah satu upaya konkret pemerintah dan DPR RI dalam menggalang komitmen lintas sektor untuk mempercepat penurunan angka stunting di Pasaman Barat.
Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat Dra. Mardalena Wati Yulia, M.Si, mengatakan stunting tidak bisa diobati tetapi stunting hanya bisa dicegah. Pencegahan stunting dapat dilakukan di saat pasangan calon pengantin sebelum menikah.
Pencegahan pertama dengan melakukan Elsimil adalah aplikasi yang dikembangkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mendeteksi faktor risiko stunting pada calon pengantin (catin) sebelum menikah dan hamil.
“Aplikasi ini bertujuan untuk membantu calon pengantin mempersiapkan diri secara optimal untuk kehamilan yang sehat dan mencegah stunting pada anak,” tegasnya. (Wd)
Discussion about this post