Dharmasraya — Menindak lanjuti laporan pengaduan masyarakat terkait dengan adanya pasien yang mengalami kecelakaan lalu lintas yang dibawa ke IGD UPTD- RSUD Sungai Dareh. Begini keterangan Direktur RSUD Sungai Dareh Sartinovita saat menggelar jumpa Pers di aula rumah sakit umum berplat merah itu Selasa (06/05/2025) sekira pukul 10:00 WIB pagi.
Sartinovita menjelaskan Kronologinya yang berawal dari kejadian Senin (05/05/25) sekira pukul 05:26 WIB masuklah salah seorang pasien yang bernama Peri Arisandi 18 tahun berasal dari Bangko, Provinsi Jambi. Ia merupakan salah seorang dari mahasiswa UNDHARI dharmasraya.
Sementara itu, sebut Novita setelah kejadian, pasien dilarikan ke puskesmas terdekat yakni puskesmas Sitiung I untuk dilakukan pertolongan pertama. Dari hasil rujukan puskesmas Sitiung I dengan GCS ( Glasgow Coma Scale ) 10 ( normal 15 ) akibat kecelakaan lalu lintas Senen (05/05/2025) sekira pukul 3.00 WIB menjelang subuh.
Sedangkan di IGD RSUD pasien datang dengan keadaan umum ( KU ) berat, GCS 10. Dan ketika dilakukan pemeriksaan oleh medis terlihatlah tanda Fital pasien tidak stabil alias tidak normal.Sementara tekanan darahnya 80/60 mmHg, denyutan nadi 68 kali/menit, nafas 22kali / menit, suhu tubuh 36 derajat C, refleks cahaya negatif, pupil diameter 4mm/4mm,’ terangnya.
Pasien diagnosis dengan penurunan kesadaran GCS 10, fraktur terbuka femur, fraktur tertutup humerus dan terdapat luka robek didaerah wajah serta dipaha kanan, akibat kecelakaan lalu lintas. Pasien sudah dilakukan resusitasi cairan dengan pemasangan infus 2 jalur, terdapat gross hematuria. Kemudian dilakuan pembersihan luka serta melakukan penjahitan luka pemasangan bidai ulang,” tuturnya.
Dan sekira pukul 06:50 pasien dibawa keruangan radiologi untuk dilakukan pemeriksaan rontgen kepala, femur dan humerus, akan tetapi di saat itu kondisi pasien tampak gelisah. Sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan tindakan pemeriksaan radiologi,” ucapnya.
Selanjutnya pukul 7:35 WIB pasien dikonsulkan kedokter specialis orthopedi dan beliau menganjurkan untuk di rujuk kepasilitas kesehatan lanjutan berikutnya.Proses rujukan dilakukan dengan mengirimkan data melalui aplikasi sisrute dengan wa sejak pukul 08:36 ke RSUP M.Djamil Padang,” akuinya.
Nah, pada waktu yang bersamaan rujukan tersebut juga dikirimkan ke RS Unand dan RS Siti Rahma, RSAM Bukittinggi, RSOMH, Bukittinggi, RSUD Arifin Ahmad bahkan sampai ke RS awalbross Kota Pekan Baru, RSUD Hanafi Muaro Bungo dengan harapan agar pasien dapat pertolongan yang maksimal.
Sayangnya, semua rumah sakit menolak pasien, ini mungkin lantaran tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menangani pasien tersebut, seperti ketiadaan dokter bedah syaraf dan dokter bedah urologi. Sehingga pasien di anjurkan dirujuk ke RSUP M.Djamil Padang,” paparnya.
Setelah dilakukan koordinasi dan konsultasi, ACC diterima oleh RSUP M.Djamil Padang pada pukul 12:05 ke adaan pasien makin memburuk, dan dilakukan RJP selama 45 menit. Namun pasien tidak dapat tertolong lagi dan pasien dinyatakan meninggal dunia pada pukul 12:50 WIB,’ timpalnya.
Dengan kejadian ini, segala upaya sudah dilakukan oleh tenaga medis terkait dengan uraian dari kronologis awal sejak mulai masuk ke RSUD ini. Tenaga medis sudah melakukan semua tindakan terhadap pasien dan dijalankan sesuai dengan prosedur pelayanan (SOP) yang ada di UPTD RSUD sungai dareh,”tukasnya.SP.
Discussion about this post