50 Kota — Dalam sosiliasasi pencegahan dan pengenalan penyakit rabies yang dihadiri oleh beberapa masyarakat termasuk pengurus pecinta olahraga buru babi (PORBI), Defrianto Ifkar (Wali Nagari Taram), menerangkan bahwa dengan banyaknya populasi hewan seperti anjing dan kucing di nagari secata otomatis kita rawan akan penyakit rabies.
“Jadi nagari kita mendapat sebagai nagari percontohan untuk advokasi dan sosialisasi tentang rabies, maka dari itu, kami menghimbau ke semua lapisan masyarakat untuk sama sama memerangi dan mensosialisasikan tentang bahayanya rabies ini,” paparnya.
Dan di sela kunjungan yang juga dihadiri oleh Bapak Drh. Armen Putra, juga menerangkan dalam sambutannya,
pengendalian dan pencegahan rabies di Nagari Taram, masyarakat harus mempunyai kesadaran untuk mencegah penyakit rabies yang akan mungkin mewabah. “Jadi untuk itu kami juga menghimbau dan mengajak seluruh masyarakat untuk memerangi penyakit rabies ini,” ujarnya.
“Karna nagari kita juga suatu nagari yang banyak memelihara hewan-hewan yang mempunyai penyakit rabies tersebut, dan juga nagari kita termasuk dengan masyarakat yang sangat hobi berburu babi,” ulasnya lengkap.
Dinas Perternakan Kab. 50 Kota Drh, Novika Arianti, juga menerangkan ke seluruh peserta sosialisasi rabies. Dia berujar, rabies bukan hanya menular kemanusia saja, tapi juga berpengaruh ke hewan hewan ternak kita yang lain, seperti sapi, kambing dan hewan yang lain yang tidak termasuk hewan rabies.
Gejala rabies biasanya muncul sekitar 4-12 minggu setelah pasien tergigit hewan yang terinfeksi. Gejala awal yang muncul meliputi: Demam, otot melemah, kesemutan dan sakit kepala.
Terdapat gejala lanjutan yang dapat muncul pada penderita rabies. Gejala lanjutan tersebut merupakan penanda bahwa kondisi pasien semakin memburuk.
Belum ada metode yang secara pasti dapat mengatasi rabies yang telah menimbulkan gejala. Namun, penanganan rabies sudah dilakukan sejak pasien tergigit hewan penular yang diduga membawa virus rabies dan belum ada gejala yang muncul.
Penanganan yang dilakukan dapat berupa pemberian imunogulobin (serum) atau vaksin anti rabies. Pemberian serum atau vaksin bertujuan untuk membantu tubuh dalam melawan virus penyebab infeksi pada otak dan sistem saraf. (BBZ)
Discussion about this post