Jakarta Barat – Sekitar 160 siswa SMK 24 PGRI Kalideres, Jakarta Barat, dilaporkan kehilangan sejumlah mata pelajaran penting dan terancam tidak bisa mengikuti ujian akhir. Dugaan sementara, hal ini disebabkan oleh sengketa antara pihak ahli waris pemilik lahan dan pengelola yayasan pendidikan yang menaungi sekolah tersebut.
Persoalan tersebut mengakibatkan kegiatan belajar mengajar terganggu sejak beberapa waktu lalu. Beberapa guru disebutkan tidak lagi mengajar, dan fasilitas sekolah tidak dapat difungsikan secara normal. Para siswa pun kebingungan dan merasa dirugikan, terutama karena ujian akhir semakin dekat.
Salah satu Guru SMK 24 PGRI Jakarta Bidang Sarana Prasana. Kokom. mengatakan, ” Permasalahan ini sudah yang ke Tiga [3] kalinya.ucapnya.
” Waktu itu tahun 2005 tidak di gembok seperti ini, siswa masih bisa belajar” sambungnya.
” Rencana kita pindah sekolahnya, dari pada pusing,, Yang bermasalah ahli waris sama yayasannya,kita yang jadi korbanya.terangnya.
Orang tua siswa menyatakan keprihatinan mereka dan mendesak pihak-pihak terkait, termasuk Dinas Pendidikan DKI Jakarta, untuk segera turun tangan menyelesaikan persoalan ini.
“Anak-anak kami jadi korban. Mereka tidak tahu-menahu soal sengketa ini, tapi mereka yang harus menanggung akibatnya,” ujar seorang wali murid dengan nada kecewa.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak yayasan maupun ahli waris yang bersengketa. Pemerintah setempat pun masih melakukan mediasi agar siswa dapat kembali belajar dan mengikuti ujian seperti semestinya..
Red/amr
Discussion about this post