Dalam rangka mempercepat pencapaian target Net Zero Emission 2060 yang telah dicanangkan oleh pemerintah Indonesia, PLN Icon Plus Regional Sumatera Bagian Tengah bersama PLN Batam menjalin kolaborasi strategis dalam membangun ekosistem transportasi listrik yang terintegrasi di Kota Batam (14/04/2025). Hal ini merupakan langkah konkret dari upaya bersama PLN Group untuk mendukung transisi energi berkelanjutan. Inisiatif ini difokuskan pada tiga pilar utama yakni, penyediaan armada kendaraan listrik (EV) untuk operasional PLN Batam, pembangunan infrastruktur pendukung berupa stasiun pengisian daya berbasis energi terbarukan, serta edukasi masyarakat tentang manfaat mobilitas listrik dan energi bersih.
General Manager PLN Icon Plus Regional Sumatera Bagian Tengah, Bahru Rodi Ilmawan, menjelaskan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari roadmap besar untuk mewujudkan sistem energi yang lebih bersih dan efisien di wilayah Sumatera. Ia menekankan bahwa pengembangan kendaraan listrik dan infrastruktur pendukungnya tidak hanya penting bagi institusi seperti PLN, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam membentuk kebiasaan baru di masyarakat menuju gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
“Kami berfokus pada pembangunan infrastruktur yang adaptif terhadap kebutuhan energi masa depan. Dukungan kendaraan listrik ini merupakan bagian dari roadmap transisi energi kami di Sumatera, dengan target peningkatan proporsi energi bersih sebesar 25% pada 2025,” ujarnya.
Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi, juga menekankan pentingnya sinergi antar-unit dalam mempercepat transformasi energi di Indonesia. Ia mengatakan bahwa kolaborasi ini tidak hanya sekadar penyediaan teknologi, tetapi merupakan upaya membangun ekosistem hijau secara menyeluruh, yang meliputi infrastruktur, sumber daya manusia, hingga kesadaran publik. Ia menyebut Batam sebagai kota ideal untuk menjadi percontohan transisi energi nasional karena dukungan regulasi dan posisi strategisnya.
Secara umum, kolaborasi ini dipandang sebagai langkah progresif dan strategis dalam menjawab tantangan urbanisasi dan peningkatan kebutuhan energi ramah lingkungan di kota-kota berkembang seperti Batam. Hal ini menjadi bentuk komitmen nyata PLN dalam mendukung pembangunan rendah karbon dan memperkuat posisi Indonesia dalam peta transisi energi global.
Penerapan sistem manajemen armada berbasis teknologi digital juga diharapkan mampu meningkatkan efisiensi operasional serta menurunkan biaya perawatan kendaraan konvensional yang selama ini menjadi beban operasional cukup besar. Dengan demikian, transformasi ke kendaraan listrik tidak hanya membawa manfaat lingkungan, tetapi juga keuntungan ekonomi jangka panjang bagi institusi dan masyarakat.
Dari sisi kebijakan daerah, inisiatif ini juga sejalan dengan Rencana Induk Smart City Batam 2024–2028 serta Peraturan Daerah terkait Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca. Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau turut menyambut baik langkah ini, mengingat pembangunan ekosistem hijau menjadi bagian penting dari visi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang berdaya saing global.
Program ini tidak hanya akan mempercepat transisi energi di Batam, tetapi juga menjadi model yang dapat direplikasi di daerah lain di Indonesia. Dengan sinergi dan kolaborasi kuat, impian menuju masa depan bebas emisi bukan lagi sekadar visi, melainkan langkah nyata yang sedang dibangun bersama.
Discussion about this post