Solok Selatan — Masyarakat Jorong Koto Lingkek, Nagari Dusun Tangah, Kecamatan Sangir Batang Hari, Solok Selatan berharap daerahnya tersentuh oleh program pembangunan pemerintah setempat.
Seorang warga Jorong Koto Lingkek, Usman Dwi Ratno mengatakan sebagian besar jalan di daerah itu masih tanah koral sehingga sangat menghambat akses transportasi antar jorong.
Sulitnya akses jalan juga menghambat perkembangan perekonomian.
“Tak jauh dari jalan utama, ada pasar namun jalan menuju ke pasar masih tanah koral. Seumpama sudah ‘hitam’ (aspal) saya yakin pasar ramai,” katanya saat kunjungan Tim Safari Ramadhan Pemkab Solok Selatan di Mushala Al Huda Jorong Koto Lingkek, Kamis (6/3/2025).
Pasar Dusun Tangah sudah banyak ditumbuhi ilalang karena tidak difungsikan secara penuh.
Mayoritas warga Dusun Tangah bermatapencaharian di bidang perkebunan, seperti karet dan kelapa sawit.
Akses jalan juga menghambat perkembangan daerah dilihat dari jarak antar rumah warga masih berjauhan kendati listrik sudah masuk.
Anggota DPRD Kabupaten Solok Selatan, Marwan Effendi yang hadir saat kunjungan Tim Safari Ramadhan itu menyebutkan permukimanan transmigrasi yang dibuka sekitar tahun 2005 itu sangat jarang disentuh oleh program pembangunan pemerintah setempat.
“Kalau ada itu dari pemerintah provinsi dan pusat,” katanya.
Ia menyebutkan kondisi keuangan pemerintan pusat saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Presiden Prabowo Subianto, katanya, sedang melakukan penghematan anggaran dan pembatasan hutang yang tentunya berdampak pada kucuran dana ke kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
“Solok Selatan juga berdampak pemotongan anggaran dari pusat sekitar Rp87 miliar,” ujarnya.
Akibat kebijakan pemerintah pusat itu, sebutnya akan terjadi perubahan komposisi pembangunan di Solok Selatan dari yang sudah direncanakan sebelumnya.
Saat ini tengah dilakukan rasionalisasi dan pemilihan program-program yang prioritas.
“Ada kemungkinan usulan yang kita masukan di musrenbang bisa berkurang atau hilang,” ujarnya.
Ia berharap masyarakat bisa memahami perkembangan terkini kondisi pemerintahan dan bisa bersabar jika usulan pembangunan belum terlaksanakan tahun ini.
Dalam sambutan Bupati yang dibacakan Ketua Tim Safari Ramadhan Tim VI, Fitriyoni, mengatakan setelah dilantik oleh presiden, para kepala daerah yang terpilih harus mengikuti retreat atau orientasi selama 8 hari.
Selama retreat banyak kebijakan dan arahan presiden yang disampaikan oleh para menteri.
Fitriyoni, yang juga Kepala Kantor Kementerian Agama Solok Selatan, menambahkan inti dari arahan presiden itu adalah perubahan pola pikir dalam melakukan belanja agar lebih selektif, efektif, efisien dan menyentuh langsung ke masyarakat.
Program yang dijalankan harus sejalan antara pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat diantaranya adalah pendidikan, kesehatan, swasembada pangan, swasembada energi, hilirisasi dan industrialisasi.
Dengan kebijakan tersebut terdapat beberapa efisiensi yang berdampak pada kemampuan keuangan Solok Selatan yang masih rendah.
Di akhir kunjungan, Tim Safari Ramadhan menyerahkan dana hibah dari Pemkab Solok Selatan untuk melanjutkan pembangunan mushala yang sebelumnya dibangun secara swadaya.
Juga diserahkan bantuan berupa Al Quran, sarung dan mukena. (Joko)
Discussion about this post