Dharmasraya – Kasus perampokan bersenjata api, yang sontak menggegerkan warga dharmasraya. Kasus ini, bak seperti habis lah gelap terbit lah terang.Satreskrim Polres Dharmasraya berhasil meringkus dua warga lokal yang berperan sebagai pemberi informasi dan penyedia tempat bagi komplotan kawanan rampok sadis itu.
Keduanya diduga kuat membantu enam pelaku utama dalam menjalankan aksi mereka di dua lokasi, yakni BRI Link serta warung swalayan Bon Jovi di Pulau Punjung dan Sungai Betung, Koto Baru.
Kapolres Dharmasraya, AKBP Bagus Ikhwan, S.I.K, M.H dalam konferensi pers yang dihadiri oleh sejumlah awak media bertempat di Mako Polres, Rabu (5/3/2025).
Katanya, bahwa kedua tersangka sekarang sudah diamankan, masing-masing berinisial H 33 berperan sebagai penyedia tempat menginap bagi para pelaku sebelum mereka beraksi.
“Sedangkan WG 35 merupakan informan yang memberi tahukan situasi dan kondisi di lokasi sasaran,” jelas Kapolres didampingi Kasatreskrim Iptu Evi Hendri Susanto serta sejumlah pejabat utama lainnya.
Penangkapan ini bermula dari kerja sama Polres Dharmasraya dengan beberapa Polres lain. Polisi berhasil mengamankan H dan W di kediamannya di Jorong Muromau Sungai Kambuik dan Jorong Lubuk Bulang Nagari Gunung Selasih Kecamatan Pulau Punjung, mengungkap fakta mengejutkan bahwa mereka terlibat langsung dalam memfasilitasi kejahatan tersebut.
Sementara itu, dua pelaku lainnya, K dan BS, telah lebih dulu ditangkap dan ditahan di Polres Musi Banyuasin, Polda Sumatera Selatan. Sedangkan empat pelaku lainnya masih buron dan masuk daftar pencarian orang (DPO).
Lebih parahnya, keterlibatan H dan W bukan tanpa imbalan. Mereka menerima bayaran antara Rp15 juta hingga Rp20 juta dari enam pelaku perampokan tersebut.
Jaringan Kejahatan Membutuhkan Pengawasan Ketat
Terungkapnya ke ikut sertaan dua orang warga lokal dalam aksi kriminal berskala besar ini menjadi tamparan keras bagi ke amanan di Dharmasraya. Terungkapnya, fakta bahwa pelaku utama bisa mendapatkan informasi detail dari orang dalam. Hal ini, membuktikan bahwa kejahatan itu terorganisir dan memiliki jaringan yang cukup kuat.
Kasus ini sekaligus menjadi alarm bagi pihak kepolisian dan masyarakat untuk lebih waspada. Kejahatan semacam ini bukan hanya dilakukan oleh kelompok dari luar daerah, tetapi bisa mendapat dukungan dari warga setempat yang tergiur dengan imbalan uang.
Bagus menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengejar empat pelaku yang masih buron dan menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam kejahatan ini.
” Kasus ini belum selesai, kami masih memburu empat pelaku lainnya dan siapa pun yang ikut membantu mereka akan kami tindak,” cetusnya.
Dengan adanya kasus ini, Kapolres akan meningkatkan patroli rutin, terutama pada jam-jam rawan seperti menjelang sahur, berbuka puasa, dan saat pelaksanaan salat tarawih.
Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, serta menghindari memakai barang perhiasan yang mencolok saat bepergian. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif menjaga keamanan lingkungan sekitar, agar terhindar dari tindakan pelaku kejahatan. (SP)
Discussion about this post