Agam — Program tahunan Safari Ramadhan dari Pemkab Agam, kini sedang berjalan. Tim-tim yang sudah dibentuk mendatangi masjid-masjid di sejumlah nagari, termasuk Tim XI yang diketuai Wakil Ketua DPRD Ade Ria, berkunjung ke Masjid Syuhada, Nagari Sariak, Sungaipua, Selasa (4/3) malam.
Sesuai tradisi saat menerima tamu nagari seperti Tim Ramadhan ini, masyarakat Sariak bergotong royong menyediakan hidangan berbuka puasa.
Usai melaksanakan shalat tarawiah, Ketua Tim XI menyampaikan program-program kerja pemerintah daerah, dan tentu saja kendala yang dihadapi di tengah kondisi yang disebut Ade Ria “tidak baik-baik saja”.
Salah satu program Pemkab Agam yang digarisbawahi Wakil Ketua DPRD Agam dari partai Demokrat itu, adalah “Baliak ka Surau” yang digaungkan Bupati dan Wakil Bupati, Benni Waris serta Muhammad Iqbal.
Menurut Ade, baliak ka surau yang juga mewajibkan setiap ASN di Agam untuk melaksanakan shalat lima waktu, merupakan cerminan nilai-nilai dasar dan filosofi kehidupan masyarakat Minang dengan “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah” (ABS-SBK). Cerminan yang perlu dilihat dari setiap ASN daerah ini.
“Kami sangat mendukung program baliak ka surau yang dicanangkan bupati dan wakil bupati terpilih, karena itu juga sesungguhnya merupakan cerminan kehidupan masyarakat Agam khususnya,” tegas Ade Lia.
Sedangkan untuk pembangunan, Wakil Ketua DPRD menyebutkan, dengan kondisi keuangan negara yang tidak baik-baik saja, perlu dipahami juga oleh masyarakat, kalau keadaan ini akan berdampak terhadap kegiatan pemerintah daerah menjalankan tugas, termasuk prmbangunan.
Meski demikian, Ade tetap berjanji sesuai dengan tuntutan Wali Nagari Syariak Ismet Dianto ketika memberikan sambutan sebelumnya, yang menuntut “keadilan” dalam pembangunan wilayah, terutama oleh wakil rakyat yang telah dipercaya pada Pemilu sebelumnya, untuk secara optimal memperhatikan kebutuhan mendesak nagari dan masyarakat.
Pada bagian lain, Ade mengingatkan OPD terkait di Pemkab Agam, untuk melakukan pendataan menyeluruh pada daerah dan masyarakat yang pernah terkena bencana beberapa waktu lalu.
“Pendataan dan inventarisasi yang dilakukan tidak hanya dari aspek infrastruktur, sosial ekonomi, namun juga psikologis yang dialami masyarakat, untuk dicarikan solusi penanganannya,” tegas Ade.
Di penghujung kegiatan Ketua Tim XI menyerahkan bantuan dana penunjang untuk sarana ibadah yang dikunjungi sebesar Rp 15 juta kepada pengurus masjid Syuhada Sariak. (Pon)
Discussion about this post