Pariaman — Baru saja Walikota Pariaman, Yota Balad kembali menginjakkan kakinya ke Kota Pariaman, Sabtu (1/3)–setelah 8 hari melaksanakan retret di Akmil Magelang–usai dilantik Presiden RI, Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025.
Sambutan hangat beberapa tokoh dan sejumlah OPD Kota Pariaman menanti kehadiran walikota baru tersebut. Kedatangannya diarahkan menuju ruang VIP, Bandara Internasional Minangkabau, Sabtu siang itu, untuk sekedar melepas lelah turun dari pesawat, sembari menyampaikan sepatah-dua patah-kata kepada mereka yang menjemput.
Tak berlama-lama dalam ruangan VIP, Yota Balad menyalurkan ilmu yang telah ia serap hasil pembekalan retret di Akmil, Magelang, yang ditujukan kepada ASN Kota Pariaman.
Yota Balad menuntut yang terbaik kepada ASN, tentunya adalah kinerja ASN. Selain itu Yota juga meminta kejujuran ASN, serta memberikan informasi yang sebenar-benarnya informasi, yang tidak menyesatkan.
“Bantu kami, berikan kami yang terbaik, dan informasi yang sebenarnya sehingga ASN itu bekerja sesuai dengan tupoksinya. Mari sama-sama kita bangun Pariaman yang lebih baik,” kata Yota.
Walikota Pariaman yang disebut paling beruntung sepanjang sejarah berdirinya Kota Pariaman ini juga menyerukan, agar ASN tidak lagi membentuk sekat kubu-kubu tertentu.
“Jangan ada lagi ini orang Mulyadi, ini orang Yota Balad. Yang benar itu adalah warga Kota Pariaman, yang membantu walikota dan wakil walikota mewujudkan program ke depan. Maka jalinlah hubungan emosional dengan kepala daerah dan wakil kepala daerah. Apalagi kita dalam kondisi terdampak efisiensi anggaran,” tandas Yota.
Di saat bersamaan, usai Yota Balad memberikan statemen, Mulyadi menyambut pernyataan Yota Balad. Dirinya mempertegas bahwa sekat yang dibuat ASN tidak akan berhasil menciptakan perpecahan, namun tentunya akan merusak tatanan yang ada.
Terang hal itu disampaikan Mulyadi terkait ASN agar lebih profesional dalam meningkatkan kinerja sesuai tupoksi peraturan yang ada. Ia menyentil kurenah oknum ASN yang seringkali melabrak tatanan birokrasi.
“Pemerintah Kota Pariaman itu tidak ada dua matahari. Yang ada hanya pengambil kebijakan yaitu walikota. Sedangkan wakil walikota dalam posisi membantu melaksanakan janji-janji politik serta tugas-tugas kenegaraan kepala daerah,” tegas Mulyadi.
Ia melanjutkan, agar ASN tidak menciptakan geng serta kubu. “Sebab geng dan kubu itu tak akan berhasil (menciptakan perpecahan), tetapi akan merusak (tatanan). Maka dari itu mari kita perkuat silaturahmi dan hilangkan perbedaan, InsyaAllah kesulitan akan teratasi,” papar mantan Wakil Ketua DPRD Kota Pariaman itu.
“Jangan mentang-mentang merasa dekat dengan walikota, ini untuk pejabat, kadis, kabid dan yang lain, lalu leluasa melabrak aturan yang ada. Jangan ada seperti itu, bantu kami dengan kinerja yang baik, ikuti aturan dan kita perkuat silaturahmi,” tambah Mulyadi. (IDM)
Discussion about this post