Pariaman — Kasus hilangnya 2 mahasiswi Siska Oktavia Rusdi (23) asal Batang Anai, Padang Pariaman dan Adek Rostiana (24) asal Padang Aro, Pasaman, yang diketahui kuliah di STIE AKBP Padang membetot perhatian Ketua DPRD Kabupaten Padang Pariaman, Aprinaldi, S.Pd, M.Pd, AIFO.
Pasalnya, 2 mahasiswi yang akrab dipanggil Chika dan Adek ini telah setahun lebih tak diketahui keberadaannya sampai saat sekarang. Padahal kasus ini sudah dilaporkan pihak keluarga ke Polsek Batang Anai sehari pasca kehilangan korban, Sabtu, 13 Januari 2024.
Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga Chika, terakhir pada Jumat, 12 Januari 2024, sekitar pukul 09.00 WIB, Chika masih berbincang-bincang bersama bibinya yang sempat menanyakan perihal motor korban yang ingin dicuci. Namun tak lama setelah itu, bibi Chika meninggalkan korban ke Kota Padang untuk urusan pribadi.
Perasaan rusuh keluarga terhadap Chika yang mulai tidak tenang akan nasib Chika mulai bergolak, ketika korban belum juga kembali pulang saat itu hingga malamnya. Spontan pihak keluarga panik dengan peristiwa tersebut.
Kepanikan keluarga saat itu tidak menyangka dengan peristiwa yang akan dialami Chika sekarang. Pasalnya, kepergian Chika tanpa meninggalkan tanda-tanda yang mencurigakan. Chika yang pagi itu Jumat, 12 Januari 2024 keluar seperti biasanya menggunakan motor Mio bersama dengan temannya Adek.
“Pagi itu, Cika keluar bersama Adek sekitar jam 09.00 WIB, hanya dengan mengenakan pakaian biasa. Tak ada yang mencurigakan, namun ia tak kembali lagi setelah itu,” ungkap bibi Chika, yang merasa sangat kehilangan di hadapan awak media saat dijumpai di rumahnya pada Sabtu (25/1/2025).
Motor Mio BA 4292 FA yang digunakan oleh Chika dan Adek ditemukan pada Rabu, 23 Januari 2024, oleh seorang petani di dekat Kampus MTI Tabing, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, sekitar sebelas hari setelah mereka menghilang. Temuan ini sempat menjadi titik terang, namun hingga kini, tidak ada perkembangan lebih lanjut mengenai keberadaan kedua mahasiswi tersebut.
Setelah setahun berlalu, pencarian terhadap Chika belum membuahkan hasil yang pasti. Meski begitu, harapan sedikit terbit setelah seorang indigo memberi informasi bahwa Chika mungkin berada di daerah perbatasan Pasaman. Ibunya, yang tidak patah semangat, menelusuri kabar tersebut dan menemukan seorang warga yang mengaku melihat seorang gadis yang mirip dengan Chika. Gadis tersebut diketahui sedang linglung dan mengaku merasa sedih karena ayahnya baru saja meninggal.
Meski sudah melakukan berbagai usaha pencarian, keluarga Chika belum memperoleh titik terang mengenai keberadaan putri mereka. “Setahun sudah berlalu, tapi kami belum mendapat jawaban. Kami berharap ada keadilan dan polisi lebih serius dalam menangani kasus ini,” tambah keluarga Chika.
Kini, harapan keluarga semakin besar agar pihak berwajib dapat segera menemukan Chika dan mengungkap misteri di balik kepergiannya.
Menengarai peristiwa tersebut, Ketua DPRD Padang Pariaman, Aprinaldi akan berupaya untuk berkoordinasi dengan pihak terkait. Rencananya Aprinaldi dijadwalkan akan bertemu dengan Kapolres Padang Pariaman pada Jumat (31/1/25).
Aprinaldi yang ditemui media, Selasa (28/1/25) menaruh perhatian terhadap cobaan yang dialami keluarga korban dan Chika yang sekarang keberadaannya masih jadi misteri itu. Ia berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi kepada siapapun.
“Terus terang kita prihatin dengan peristiwa yang dialami Chika, dan kepada keluarga korban untuk dapat bersabar, sampai informasi tentang Chika ini diketahui,” sebut Aprinaldi yang prihatin.
Di sisi lain, Aprinaldi akan berupaya untuk menjalin koordinasi dengan pihak terkait, agar kasus Chika ini dapat segera terungkap. “InsyaAllah kita akan jalin koordinasi dengan pihak terkait. Dalam waktu dekat kita sudah dijadwalkan bertemu dengan Kapolres Padang Pariaman. Nanti akan kita ketahui perkembangan kasus ini. Semoga segera menemui titik terang,” harap Aprinaldi. (IDM)
Discussion about this post